ABSTRAK Pendahuluan: Penuaan merupakan proses alami individu yang ditandai dengan penurunan fungsi tubuh, salah satunya massa otot. Untuk mengetahui adanya penurunan massa otot menggunakan metode Bioelectrical Impedence Analysis (BIA) dan kadar SGOT. Penelitian dilakukan karena sebelumnya belum ada penelitian yang menggunakan kedua metode secara bersamaan dengan membandingkan usia antara dewasa muda dan lansia.Metode: Penelitian ini menggunakan metode Descriptive Analityc Cross Sectional dengan sampel wanita dewasa muda 19-23 tahun (n=40) dan lansia 59-66tahun (n=40). Penilaian massa otot menggunakan Bioelectrical Impadance Analysis (BIA) dan kadar SGOT diukur dengan metode kinetik enzimatik. Data dianalisa dengan uji Mann-Whitney dan dilanjutkan dengan uji korelasi Spearman dengan p<0.05 dianggap signifikan.Hasil dan Pembahasan: Nilai rata-rata massa otot wanita dewasa muda 34.302±3.6776 dan lansia 35.862±3.6741 (p=0.088). Nilai rata-rata kadar SGOT wanita dewasa muda adalah 18.78±8.113 dan lansia 20.65±4.583 (p=0.004). Hasil korelasi usia dengan massa otot tidak memiliki korelasi (r=-0.143, p=0204), sedangkan usia dengan SGOT memiliki korelasi lemah (r=0.260, p=0.020). Hal ini diduga terjadi karena pengaruh dari aktifitas fisik yang cukup baik sehingga massa otot tetap terjaga, akan tetapi adanya kemungkinan kerusakan sel pada organ lain yang mengalami penuaan dapat terdeteksi dengan adanya peningkatan kadar SGOT.Kesimpulan: Penuaan meningkatkan kadar SGOT namun tidak mempengaruhi massa otot wanita sehat di Kota MalangKata Kunci : Usia, penuaan, SGOT, massa otot, BIA
Copyrights © 2022