Abstract Sawut sebagai sumber pangan karbohidrat memiliki potensi yang cukup tinggi, serta dapat menjadi alternatif ketahanan pangan karbohidrat rumah tangga, namun belum dimanfaatkan oleh rumah tangga di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskriptifkan ethnofood sawut sebagai alternatif pangan. Penelitian dilakukan di Kota Malang, Jawa Timur. Penentuan sampel menggunakan metode Krejcie dan Morgan serta diperoleh sampel sebanyak 77 rumah tangga. Pengambilan sample menggunakan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan diskriptif berupa analisis kualitatif dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga telah mengonsumsi sawut > 3 tahun sebesar 49%, frekuensi dalam satu minggu sebagian besar mengonsumsi sawut dengan rentan 1-2 hari sebesar 87% dan dikonsumsi oleh sebagian anggota rumah tangga yaitu sebesar 57%. Rumah tangga memperoleh sawut dengan cara membeli yaitu sebesar 65%. Dari temuan ini usia produktif atau usia muda cukup familiar dengan sawut dan tidak asing untuk mengonsumsinya.. Peningkatan konsumsi sawut bagi rumah tangga dapat mengurangi ketergantungan rumah tangga terhadap beras sehingga dengan demikian dapat mengurangi ketergantungan impor beras. Keyword: Pola konsumsi, Ethnofood sawut, Alternatif Pangan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022