AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning dengan yang mengunakan model konvensional pada materi SPLDV kelas VIII, bagaimana perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning dengan yang menggunakan model konvensional pada materi SPLDV kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mix methods dengan desain sequential explanatory. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Data penelitian kuantitatif diperoleh dengan memberikan pretest dan posttest kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan kemampuan awal, dan uji hipotesis. Subjek penelitian ada 3 yaitu peserta didik yang memiliki kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika tinggi, sedang, dan rendah dari kelas eksperimen dan kontrol. Pengumpulan data penelitian kualitatif didapat dari hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil uji hipotesis data posttest kemampuan pemahaman konsep diperoleh nilai Sig = 0,008 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak. Nilai mean kelas eksperimen 71,16 sedangkan kelas kontrol sebesar 64,83. Untuk kemampuan pemecahan masalah matematika diperoleh nilai Sig = 0,000 < 0,05. Nilai mean kelas eksperimen 75,96 sedangkan kelas kontrol mean 66,19. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran contextual teaching and learning lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional. Kata kunci: model pembelajaran contextual teaching and learning, kemampuan pemahaman konsep, kemampuan pemecahan masalah matematika
Copyrights © 2020