Claim Missing Document
Check
Articles

LEVEL REFLECTIVE ABSTRACTION MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Walida, Sikky El; Fuady, Anies
JPM : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.945 KB) | DOI: 10.33474/jpm.v3i2.594

Abstract

Abstraction begins with a set of objects, then the object is grouped by important properties and relationships, then aborted nature and relationships that are not important. In this study the abstraction used is a reflection abstraction is a process that refers to the ability of students to reconstruct or re-reveal and reorganize the structures created from the activity and interpretation of students themselves to a new situation. This study aims to determine the level of student reflection abstraction process. The levels of reflection abstraction in this study are: (1) Interiorization, (2) Coordination, (3) Encapsulation, (4) Generalization. The mathematical problem solving in this study includes: (a) understanding the problem, (b) devising plan, (c) carrying out the plan, and (d) looking back (checking back). This research method is quite explorative with qualitative descriptive approach. This research reveals the level of student reflective abstraction in solving math problems. The problem presented is the task of mathematical settlement (TPM). The reflective abstraction is seen from the student behavior in solving the TPM. The process of reflective abstraction is studied using the Polya step. Polya settlement phase is (1) understanding the problem, (2) planning the problem, (3) problem solving, (4) checking again.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DALAM BENTUK MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA KULIAH TEORI GRAPH UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DIGITAL Sikky El Walida
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.787 KB) | DOI: 10.33474/jpm.v1i1.593

Abstract

Salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan dukungan media pembelajaran yang sesuai dalam proses belajar-mengajar. Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar dalam bentuk multimedia interaktif untuk pembelajaran mata kuliah Teori Graph yang diharapkan dapat membantu mahasiswa mendapatkan materi Graph Euler dan Graph Hamilton. Selain itu, bahan ajar yang dihasilkan diharapkan dapat mengatasi minimnya bahan ajar yang tersedia di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang, sekaligus dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa sebagai salah satu sumber belajar untuk mata kuliah Teori Graph.
ANALISIS MULTIPLE INTELLIGENCES TERHADAP KECENDERUNGAN MINAT MAHASISWA PASCA STUDI DENGAN METODE HONGARIAN Abdul Halim Fathani; Sikky El Walida
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.481 KB) | DOI: 10.33474/jpm.v2i2.178

Abstract

Perguruan tinggi harus mereformulasi visi, misi dan tradisi yang berorientasi pada efisiensi dan profesionalisme guna membangun dan menghasilkan lulusan yang kompetitif. Universitas Islam Malang, termasuk di dalamnya Program Studi Pendidikan Matematika merupakan salah satu lembaga pendidikan yang turut andil dalam menyiapkan generasi unggul yang mampu bersaing. Setiap orang mempunyai cara yang unik untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Mahasiswa termasuk individu unik yang mempunyai eksistensi dan memiliki jiwa sendiri, serta mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan iramanya masing-masing yang khas yang dinamakan potensi kecerdasan. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Islam Malang memiliki tantangan untuk bisa menghasilkan tenaga terampil yang dibutuhkan oleh lapangan kerja dan menghasilkan inovasi yang bisa memberikan manfaat ekonomis secara langsung bagi masyarakat. Tentu, hal ini akan sangat dipengaruhi oleh faktor multiple intelligences yang menjadi kecenderungan setiap individu. Dalam tulisan ini, peneliti melakukan kajian multiple intelligences terhadap kecenderungan minat mahasiswa pasca studi  dengan analisis  Metode Hongarian.Kata Kunci: Multiple Intelligences, Minat Mahasiswa, Pasca Studi, Metode Hongarian
KECEMASAN STATISTIK PADA MAHASISWA CALON GURU Surya Sari Faradiba; Sikky El Walida
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.808 KB) | DOI: 10.33474/jpm.v6i1.3634

Abstract

Peranan Statistika sebagai salah satu bidang ilmu yang berfungsi untuk merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan merepresentasikan data sebagai dasar untuk pengambilan keputusan sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Statistika banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu lain, antara lain ilmu alam, ilmu sosial, maupun ilmu humaniora. Mengingat tidak semua pengguna statistika memiliki latar belakang pendidikan Matematika, maka penggunaan alat bantu program SPSS menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan. Sayangnya, dalam aplikasinya, pengguna SPSS lebih banyak sekedar mengikuti langkah-langkah prosedural tanpa memahami mengapa mereka melakukan hal tersebut. Dampaknya, pengguna SPSS banyak yang merasa kesulitan dalam melakukan analisis data statistik dan semakin tidak menyukai statistika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kecemasan statistik pada mahasiswa yang menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas mahasiswa dalam penelitian ini (n = 105, 73,4%) tidak menunjukkan kecemasan terhadap statistik melalui empat domain utama yang diukur. Tiga puluh satu siswa (21,7%) menunjukkan kecemasan dalam satu domain, empat siswa (2,8%) menunjukkan kecemasan dalam dua domain dan tiga siswa (2,1%) menunjukkan kecemasan dalam tiga domain. Tidak ada siswa dalam penelitian ini yang menunjukkan kecemasan pada keempat domain sekaligus yang diukur. The role of Statistics as one of the fields of science that functions to plan, collect, analyze, interpret, and represent data as a basis for decision making is very important for the development of science and technology. Therefore, it is not surprising that Statistics is widely used in various other disciplines, including natural sciences, social sciences, and humanities. Given that not all statistical users have a Mathematics education background, the use of SPSS program tools is an alternative that should be considered. Unfortunately, in the application, SPSS users are more just following procedural steps without understanding why they are doing it. The impact is that many SPSS users find it difficult to analyze statistical data and increasingly dislike statistics. This study aims to determine statistical anxiety conditions in students using SPSS. The results of this study indicate that the majority of students in this study (n = 105, 73.4%) did not show statistics anxiety through the four main domains measured. Thirty-one students (21.7%) showed anxiety in one domain, four students (2.8%) showed anxiety in two domains and three students (2.1%) showed anxiety in three domains. There were no students in this study who showed anxiety in all four domains as well as being measured.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent Peserta Didik Kelas VIII SMP Islam Pakis Malang Zakiyatul Ilmiyah; Isbadar Nursit; Sikky El Walida
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i2.1033

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis peserta didik kelas VIII SMP Islam Pakis berdasarkan gaya kognitif Field Dependent (FD). Gaya kognitif Field Dependent dibagi dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari 3 siswa kelas VIII SMP Islam Pakis. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara memberikan tes Group Embedded Figure Test (GEFT), tes kemampuan pemecahan masalah dan angket disposisi matematis. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik gaya kognitif Field Dependent kategori tinggi tidak dapat memenuhi indikator melihat kembali pada kemampuan pemecahan masalah dan tidak dapat memenuhi indikator rasa percaya diri pada disposisi matematis. Peserta didik gaya kognitif Field Dependent sedang tidak dapat memenuhi indikator menyusun rencana dan melihat kembali pada kemampuan pemecahan masalah dan tidak dapat memenuhi indikator rasa percaya diri dan indikator memiliki minat, rasa ingin tahu terhadap matematika pada disposisi matematika. Peserta didik dengan gaya kognitif Field Dependent rendah tidak dapat memenuhi indikator memahami masalah, menyusun rencana dan melaksanakan rencana pada kemampuan pemecahan masalah serta tidak dapat memenuhi semua indikator disposisi matematis.
PROSES METAKOGNITIF MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILLS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Alifiani Alifiani; Sikky El Walida
Prima: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2020): Prima: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/prima.v4i2.2614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses metakognitif mahasiswa dalam mengerjakan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) terkait materi aplikasi turunan peubah banyak, khususnya masalah ekstrim (maksimum-minimum) dalam mata kuliah Kalkulus Lanjut ditinjau dari gaya kognitifnya, yaitu Field Independence (FI), Field Dependence (FD), dan Field Neutral (FN). Sesuai dengan tujuan penelitian, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif eksploratif. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sebagai instrumen utama, lembar soal, angket analisis gaya kognitif, dan alat rekam. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang mahasiswa Pendidikan Matematika Semester 3 di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Malang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah individu FI memiliki proses metakognitif yang lebih baik saat mengerjakan soal HOTS dibandingkan individu FD dan FN. FI melakukan metacognitive evaluation untuk memerika jawaban meski tidak menemui kendala atau kesalahan sedangkan individu FD dan FN baru melakukan metacognitive evaluation dalam memeriksa kembali jawaban ketika sadar bahwa ada kesalahan yang dilakukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa individu FI memiliki proses metakognitif yang lebih baik saat mengerjakan soal HOTS dibandingkan individu FD dan FN.
The Identification of Students’ Misconceptions in Mathematical Induction Sikky El Walida; Siti Nurul Hasana
Journal of Education and Learning Mathematics Research (JELMaR) Vol 1 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Wisnuwardhana University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/jelmar.v1i2.28

Abstract

This study was conducted to identify the types of students’ misconception, factors that cause students’ misconception, and to describe the problem-solving of students’ misconception in mathematical induction. The subjects of this study were 30 junior students of Mathematics Department of Faculty of Teacher Training and Education of Universitas Islam Malang, who take Real Analysis I course. With respects to the students’ performance, the results of the study showed that most students had difficulty in interpreting letter, notation, generalization, and rules application. The factors that influence the students’ algebra misconceptions in mathematical induction was the students’ lack of ability, the lack of willingness that hinder the students’ cognitive development, and the lack of learning motivation. In order to solve these problems, the researcher proposed a method called guided discovery method.
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PENELITIAN DI BIDANG MATEMATIKA PADA SKALA DATA METRIK Kisah Irawan Mega; Ettie Rukmigarsari; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.058 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara menentukan ukuran sampel penelitian di bidang matematika pada skala data metrik dan untuk mengetahui cara menggunakan software gpower untuk menentukan ukuran sampel penelitian di bidang matematika pada skala data metrik. Jenis penelitian yang digunakan dalam peneletian ini adalah kajian kepustakaan (library research) dengan jenis analisis buku teks. Pendekatan kepustakaan yang digunakan adalah pendekatan interpretatif bidang peneliti akademisi. Berdasarkan hasil pembahasan penggunaan software Gpower hasilnya adalah berupa gambaran penggunaan prosedur penggunaan software dalam proses analisis data. terdapat tiga parameter yang harus dipahami untuk analisis data dalam software Gpower yaitu: (1) taraf signifikansi (kesalahn tipe I,  = 0,05); (2) statistcal power (kesalahan tipe II,  = 0,80 atau 80%); (3) effect size. Adapun analisis kekuatan uji statistik menggunakan software gpower harus melibatkan tiga langkah berikut: (1) pilih statistik yang sesuai untuk masalah peneliti; (2) pilih satu dari jenis analisis kekuatan uji statistik yang tersedia; (3) berikan parameter input yang diperlukan untuk analisis dan klik “calculate”. Software gpower digunakan untuk menentukan ukuran sampel ukuran penelitian di bidang pendidikan matematika pada skala data metrik, software ini dapat mempermudah peneliti untuk menentukan ukuran sampel penelitian sebelum penelitian dilakukan dengan melihat penelitian terdahulu yang serumpun. Penggunaan software gpower mudah dipahami dan dimengerti untuk digunakan.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLEM DITINJAU KECERDASAN EMOSIONAL MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SISWA KELAS VII NAILUS SHUFRIYAH; SUNISMI SUNISMI; SIKKY EL WALIDA
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 15, No 18 (2020): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.778 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelas eksperimen dan kontrol ditinjau dari kecerdasan emosional tingkat tinggi, sedang, dan rendah pada materi persamaan dan pertidaksaman linear satu variabel. Penelitian ini menggunakan  mixed method dengan desain sequential explanatory. Populasi yang digunakan seluruh siswa kelas VII MTs Al Hidayah Karangploso. Sampel penelitian  kuantitatif  yaitu siswa kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol dengan pengambilan secara teknik Convenience Sampling. Jenis penelitian yaitu Factorial Experimental dengan instrumen soal tes dan angket. Subjek penelitian kualitatif untuk wawancara yaitu 6 siswa secara teknik Purposif Sampling. Berdasarkan analisis data kuantitiaf melalui uji-t 2 pihak, diperoleh nilai sig (2-tailed) = 0,041 pada kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kecerdasan emosional tinggi, 0,041 tingkat sedang, dan 0,045 tingkat rendah. Tingkat kecerdasan emosional (tinggi, sedang, dan rendah) < 0,05 sehingga ditolak, artinya terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelas eksperimen dengan kontrol ditinjau kecerdasan emosional. Sedangkan berdasarkan hasil analisis melalui wawancara 6 subjek menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memenui 4 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, dan  kelas kontrol hanya memenuhi beberapa indikator  kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil penelitin mix methode penelitian kualitatif yang dilakukan pada tahap kedua diperoleh hasil yang dapat  mendukung, melengkapi, dan memperkuat data kualtitatif.
PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DAN PENDEKATAN M-APOS ika cahya maharani; surahmat surahmat; sikky el walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 15, No 19 (2020): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.042 KB)

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini sebagai berikut. (1) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keaktifan belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (3) Untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep dan keaktifan belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (4) Untuk mendeskripsikan keterkaitan antara hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu mix methods dengan desain true eksperimen. Pada penelitian kuantitatif, populasi pada penelitian ini sebanyak 98 peserta didik kelas VIII SMP Islam 1 Batu dengan sampel penelitian VIII-A dan VIII-C yang dipilih dengan teknik cluster random sampling.  Sedang pada penelitian kualitatif teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari: tes, angket, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan (lebih baik) pemahaman konsep dan keaktifan belajar  peserta didik antara pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran resource based learning dan pendekatan M-APOS dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Kata kunci: pemahaman konsep, keaktifan belajar, model pembelajaran resource based learning dan pendekatan M-APOS.