<![CDATA[Penelitin ini menitikberatkan pada aspek komunikasi sebagai strategi Partai Golkar Jawa Barat dalam menghadapi Pemilu 2014. Dalam pemilu ini, Partai Golkar Jawa Barat mengemban tugas relatif berat karena diharapkan memberi sumbangan siginifikan bagi perolehan suara secara nasional sebesar 30 persen. Di sisi lain, kekuatan Golkar Jawa Barat sudah melemah. Indikatornya, tercermin dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sepanjang tahun 2013 atau setahun sebelum pemilu, kader Partai Golkar tidak memenangkan semua kontestasi. Berangkat dari kondisi tersebut, penelitian ini khusus mengenai aspek komunikasi yang hakikatnya adalah dasar pelaksanaan persaingan yang menjangkau pada teknik memenangkan hati publik, menguatkan komitmen, mengubah sikap, atau cara pandang politik. Penelitian ini didekati dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik. Teori ini digunakan sebagai pedoman untuk meneliti tentang proses-proses komunikasi yang merupakan wujud dari pelaksanaan strategi. Sementara metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif secara studi kasus, untuk mengungkap informasi-informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan strategi dari sudut pandang subjek untuk mengungkap bagaimana langkah dan upaya srategis yang dilakukan kader Partai Golkar dalam mempertahankan elektabilitas. Data penelitian diperoleh melalui sumber data primer dari pengamatan dan wawancara dengan para informan serta data sekunder dari dokumen dan internet. Hasil penelitian menujukkan, Partai Golkar Jabar tidak menekankan komunikasi sebagai aspek paling strategis. Komunikasinya lebih pada pengalaman partai secara organisasional. Dari sisi tema, tidak memproduksi pesan yang baru, begitupun dari sisi komunikator menampilkan kader yang minim pengaruh. Hal yang sama terjadi pada interaksinya yang lebih intens terjadi pada para konstituennya. Kata Kunci: strategi komunikasi, partai golkar, dan elektablitas]]>
Copyrights © 2018
