Tingginya permintaan lobster laut di pasar internasional maupun nasional serta harga jualnya yang tinggi membuat lobster menjadi salah satu komoditas ekspor potensial Indonesia. Karakteristik produk yang bersifat musiman membuat persediaan lobster tidak selalu bisa memenuhi permintaan pasar. Harga terbentuk berbasis pasar sehingga pemasok utama lobster dalam hal ini adalah nelayan, tidak dapat berpartisipasi dalam penentuan harga. Penyusunan strategi rantai pasok yang didasarkan pada hasil analisis struktur biaya logistik pada masing-masing rantai pasok perlu dilakukan untuk mencapai efisiensi. Metode yang digunakan adalah in-depth interview. Data dianalisis dengan model perhitungan biaya berbasis aktivitas untuk mengkaji besarnya biaya yang dikeluarkan tiap pelaku dan sebagai dasar perhitungan marjin keuntungan. Biaya terbesar terdapat pada aktivitas pengadaan (66,34%) yang sebagian besar ditanggung nelayan. Keuntungan terbesar diperoleh pemilik kapal (876,56%). Kondisi ini mengindikasikan adanya inefisiensi rantai pasok sehingga diperlukan strategi efisiensi, sedangkan ketidakseimbangan antara persediaan dan permintaan dapat diminimalisir dengan strategi responsif.
Copyrights © 2022