Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ungkapan pantang larang masyarakat Bugis Desa Simbur Naik Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode dalam penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kemudian data yang digunakan berupa ungkapan pantang larang yang diujarkan/dituturkan oleh informan dan menjadi objek penelitian. Data diperoleh dari dua informan. Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh data melalui dua cara yaitu: wawancara dan teknik rekam. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes mengenai makna rasional dan irasional. Hasil dari penelitian ini merupakan Makna rasional dan irasiona dalam ungkapan Pantang Larang yang diperoleh dari informan sebanyak 42 buah ungkapan pantang larang dalam masyarakat Bugis Desa Simbur Naik yang dikategorikan sebagai tiga kategori yaitu: (1) Tiga belas data ungkapan pantang larang sebagai penebal emosi keagamaan atau kepercayaan, (2) Tiga belas data ungkapan pantang larang sebagai sebagai alat pendidikan anak dan remaja, dan (3) Enam belas data ungkapan pantang larang sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya.
Copyrights © 2022