Tujuan: Sistem code blue merupakan sistem komunikasi yang mampu memastikan dilakukannya panggilan cepat dan efektif untuk melakukan resusitasi pasien henti jantung paru. Sistem ini dibangun sebagai respon cepat terhadap kegawatan jantung paru di area rumah sakit, sehingga mampu memberikan resusitasi dan stabilisasi sesegera mungkin.Tim ini harus bekerja cepat dan efisien untuk mengoptimalkan pertolongan. Di sisi lain, kondisi kegawatan jantung paru seringkali menimbulkan stressor yang tinggi pada tim sehingga cukup mengganggu pelaksanaan. Literature review ini dilakukan untuk mengidentifikasi pelaksanaan code blue.Metode: Metode yang dilakukan dengan melakukan analisis kritis pada artikel penelitian berbahasa inggris tentang identifikasi pelaksanaan code blue tahun 2013-2018. Pencarian artikel dilakukan pada mesin pencarian Google Scholar, PubMed, serta Sciencedirect, dan dipilih dengan kriteria mudah diakses fulltexnya. Kata kunci yang digunakan adalah “Evaluation of Code blue”, “Implementation of Code blue”. Artikel diseleksi secara bertahap dengan menggunakan metode PRISMA dan didapatkan 10 artikel yang relevan.Hasil: Hasil menunjukkan tiga hal penting dalam pelaksanaan code blue, meliputi : identifikasi pasien yang tidak tepat, code blue efektif untuk meningkatkan ROSC (return of spontaneous circulation), dan pelaksanaan sesuai protokol akan memberi hasil lebih baik.Simpulan: Identifikasi pelaksanaan code blue menunjukkan tiga hal ini sangat bermanfaatbagi pelaksanaan code blue. Hal ini bisa untuk menjadi perhatian bagi pelaksanaan code blue di Indonesia, agar bisa mendapat hasil yang lebih baik.
Copyrights © 2019