Indikator pH sangat penting keberadaannya untuk menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan. Beberapajenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator asam-basa alternatif. Berdasarkan penelitian terdahulu,ditemukan senyawa antosianin yang dapat mengidentifikasi asam maupun basa. Senyawa antosianin alamicenderung berasal dari pigmen warna merah dan biru-ungu pada suatu tanaman. Rhoeo discolor atausosongkokan merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia. Pigmen ungu dan pigmen hijau yangmenjadi ciri khas dari tanaman tersebut dihasilkan dari senyawa flavonoid yaitu antosianin dan pigmenklorofil. Karena adanya kandungan pigmen antosianin, Rhoeo discolor dapat dijadikan sebagai indikator asam-basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut dalam ekstraksi pigmen warnaantosianin pada Rhoeo discolor. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan satufaktor yaitu variasi pelarut berupa etanol 95% dan etanol 95%+ HCl 1% dalam ekstraksi daun Rhoeodiscolor dengan cara maserasi. Parameter penelitian ini adalah perubahan warna kertas indikator asam basadaun Rhoeo discolor setelah diujikan pada larutan asam-basa kuat dan asam-basa lemah. Berdasarkan hasilpenelitian, ekstrak daun Rhoeo discolor menggunakan pelarut etanol 95% + HCl 1% menunjukkan warnayang lebih kontras membedakan larutan asam dan basa dibandingakan dengan menggunakan pelarut etanol95%, yaitu berwarna pink pada larutan asam kuat, pink muda pada larutan asam lemah, hijau belerang padalarutan basa kuat, dan hijau kumala pada larutan basa lemah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017