Penggunaan pestisida sebagai pembasmi hama pada tanaman kentang menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan produktivitas hasil pertanian kentang. Penggunaan pestisida bisa mengontaminasi pengguna secara langsung sehingga mengakibatkan keracunan. Deteksi dini mengenai keracunan pestisida sangat perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang kronis dan mematikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran kadar kolinesterase pada petani kentang di Desa Kepakisan Kecamatan Batur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua petani kentang yang berada di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Sampel diambil sebanyak 76 responden. Cara pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoice dan berat badan menggunakan timbangan serta pengukuran kadar kolinesterase darah menggunakan Livibond Cholinesterase Test Kit. Wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dilakukan kepada responden untuk mengetahui karakteristik dan praktek penggunaan pestisida. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan penyajian distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk grafik dan tabel untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan jumlah petani yang mengalami penurunan aktivitas enzim kolinesterase (keracunan ringan) sebanyak 53,9%. Sosialisasi atau penyuluhan mengenai penggunaan APD dalam proses pengelolaan pestisida yang baik mulai dari tahap persiapan, aplikasi dan pembuangan sisa pestisida diperlukan untuk mencegah penurunan kadar enzim kolinesterase pada petani kentang.
Copyrights © 2016