Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Studi Sebaran Spasial Berbagai Golongan Pestisida Pada Lahan Pertanian Kentang Di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 Eny Sofiyatun; Dwi Atin Faidah; Wahyu Nur Setiawan
Semantik Vol 3, No 1 (2013): Semantik 2013
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.319 KB)

Abstract

Pertanian hortikultura yang maju dan menjadi komoditi Kabupaten Banjarnegara adalah kentang, khususnya  di Kecamatan Batur. Pertanian kentang tersebut menggunakan pestisida kimia/buatan dalam upaya pengendalian hama. Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan bagi petani. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran sebaran spasial penggunaan pestisida pada lahan pertanian kentang.  Jenis  penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah petani kentang dan lahan pertaniannya, lokasi unit pelayanan kesehatan serta pemukiman penduduk.. Instrumen penelitian dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan data diolah menggunakan software ArcView. Hasil penelitian menunjukkan pestisida yang digunakan meliputi 3 golongan, yaitu organofosfat, karbamat dan organokhlorin (50% petani), usia petani 31-40 tahun, jarak pemukiman dengan pelayanan kesehatan 4-10km dengan akses jalan mudah ditempuh. Upaya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan memperhatikan arah angin pada saat aplikasi pestisida perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko keracunan pestisida.
KAJIAN KUALITAS AIR MINUM YANG DIPRODUKSI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN BANJARNEGARA BERDASARKAN PERSYARATAN MIKROBIOLOGIS TAHUN 2014 Joko Malis Sunarno; Dwi Atin faidah
Sainteks Vol 12, No 1 (2015): SAINTEKS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v12i1.82

Abstract

Angka Coliform dijadikan sebagai parameter untuk mengetahui kualitas air minum secara mikrobiologis. Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) merupakan unit usaha produsen air minum. Tujuan penelitian adalah mengetahui kualitas air minum yang diproduksi DAMIU di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan persyaratan mikrobiologis. Obyek penelitian adalah DAMIU di Kabupaten Banjarnegara. Sejumlah 32 DAMIU diambil secara simple random sampling. Kuesioner digunakan untuk mengetahui gambaran sanitasi bangunan dan hygiene karyawan. Kualitas mikrobiologi air minum ditentukan dengan angka Coliform menggunakan metode MPN dan angka bakunya mengacu pada Permenkes RI Nomor 492/Per/IV/2010. Gambaran sanitasi bangunan DAMIU secara umum sudah memadai. Hygiene karyawan perlu diperhatikan dalam hal pemeriksaan kesehatan secara rutin, penggunaan pakaian kerja dan pelatihan operator. Air baku yang digunakan sebagian besar dari sumur gali yaitu 66% dan sisanya dari sumur bor, mata air dan PDAM. Kualitas air baku yang memenuhi syarat sebanyak 97% dan kualitas air produksi yang memenuhi syarat sebanyak 84,4%. Komponen alat pengolahan seperti: ultrafiltrasi, ozonisasi, UV dan RO memberikan kontribusi terhadap kualitas mikrobiologi air minum. Kesimpulan penelitian adalah kualitas mikrobiologis DAMIU di Kabupaten Banjarnegara secara umum aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat. Pengawasan dan perawatan tetap harus dilakukan secara rutin. Kata kunci: sanitasi DAMIU, hygiene karyawan, Coliform
Pemanfaatan Ovitrap indeks dalam Surveilans Vektor DBD di Kelurahan Kutabanjarnegara Kabupaten Banjarnegara Wakhidha Retno Sholikhatun; Tri Ramadhani; Eny Sofiyatun; Dwi Atin Faidah
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 2 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 2, Desember 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i2.4074

Abstract

DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. DBD dapat menyebabkan kesakitan dan kematian. Penyakit tersebut sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Banjarnegara. Data Puskesmas 1 Banjarnegara menunjukkan kasus DBD di Kelurahan Kutabanjarnegara dari tahun 2010-2012 cenderung meningkat. Survei telur dengan pemasangan ovitrap sangat penting untuk mendeteksi adanya nyamuk Aedes sp. Tujuan dari peneitian ini adalah mendiskripsikan pemanfaatan ovitrap sebagai surveilans vektor DBD. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian dilakukan di RW 01 Kelurahan Kutabanjarnegara. Populasi adalah seluruh rumah yang ada di lokasi penelitian dan sampel sebanyak 119 rumah. Pengumpulan data jumlah telur, OI dan spesies larva Aedes sp. diperoleh dengan pemasangan ovitrap sebanyak 238 buah yang dipasang setiap rumah 2 buah. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan jumlah telur yang diperoleh yaitu 5553 butir, telur yang berhasil menetas sebanyak 1966 butir. Nilai OI sebesar35,71%. Identifikasi larva Ae. aegypti di dalam rumah (91,11%) dan luar rumah (8,89%), sedangkan Ae. albopictus di dalam rumah (8,89%) dan luar rumah (91,11%). Ovitrap dapat digunakan sebagai salah satu upaya pengendalian vektor DBD.
Gambaran Praktek Pengelolaan Pestisida pada Petani Kentang di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Dwi Atin Faidah; Joko Malis Sunarno
JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) Volume 1 No. 1 Maret 2017: JRST
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.431 KB)

Abstract

ABSTRAKUpaya peningkatan mutu dan produktivitas hasil pertanian kentang tidak terlepas dari penggunaan pestisida untuk membasmi hama tanaman. Penggunaan pestisida bisa mengontaminasi pengguna secara langsung sehingga mengakibatkan keracunan. Pengelolaan pestisida sangat perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang kronis dan mematikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran praktek pengelolaan pestisida pada petani kentang yang meliputi tahap persiapan, aplikasi dan pembuangan sisa pestisida pada petani kentang di Desa Kepakisan Kecamatan Batur.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua petani kentang yang berada di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Sampel diambil sebanyak 76 responden. Cara pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoice dan berat badan menggunakan timbangan injak. Wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dilakukan kepada responden untuk mengetahui karakteristik dan praktek pengelolaan pestisida. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan penyajian distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar petani kentang sudah melakukan praktek pengelolaan pestisida dengan baik (86,8%). Sosialisasi/ penyuluhan mengenai pengelolaan pestisida yang baik mulai dari tahap persiapan, aplikasi dan pembuangan sisa pestisida tetap diperlukan untuk mencegah terjadinya keracunan pestisida pada petani kentang.Kata kunci : Petani kentang, pengelolaan, pestisidaABSTRACTEffort of improving in potato produce productivity and quality is not quit of usage of pesticide to eradicate crop pest. Usage of pesticide can contaminate directly to consumer so that result poisoned. Early detect in poisoned of pesticide very require to prevent incidence of chronic diseases until death. Aim of this research is to describe of pesticide management practice on potato farmer include preparation, application, and dismissal of pesticide in Kepakisan Village District of Batur. The research model was observasional by using cross sectional design. Population of this research were all potato farmer in Kepakisan Village, Batur, Banjarnegara. Samples taken by counted 76 respondent. Data collection was conducted by measuring of body weight and using microtoice. Interview by quesionare to respondent was done to express characteristic data and pesticide management practice. Processing and data analysis were conducted with presentation of frequency distribution of accurate variable and presented descriptively in the form of tables to know proportion of each accurate variable. The result of research show that amount of pesticide management practice on potato farmer is proper (86,8%). Socialization/ counselling is expected in management of pesticide which start from preparation , application and dismissal of pesticide remains so that can prevent poisoned at potato farmer.Keywords: Potato farmer; management; pesticide
GAMBARAN KADAR KOLINESTERASE PADA PETANI KENTANG DI DESA KEPAKISAN KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA Dwi Atin Faidah; Joko Malis Sunarno
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 2 No 1 (2016): Edisi September
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.683 KB)

Abstract

Penggunaan pestisida sebagai pembasmi hama pada tanaman kentang menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan produktivitas hasil pertanian kentang. Penggunaan pestisida bisa mengontaminasi pengguna secara langsung sehingga mengakibatkan keracunan. Deteksi dini mengenai keracunan pestisida sangat perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang kronis dan mematikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran kadar kolinesterase pada petani kentang di Desa Kepakisan Kecamatan Batur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua petani kentang yang berada di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Sampel diambil sebanyak 76 responden. Cara pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoice dan berat badan menggunakan timbangan serta pengukuran kadar kolinesterase darah menggunakan Livibond Cholinesterase Test Kit. Wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dilakukan kepada responden untuk mengetahui karakteristik dan praktek penggunaan pestisida. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan penyajian distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk grafik dan tabel untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan jumlah petani yang mengalami penurunan aktivitas enzim kolinesterase (keracunan ringan) sebanyak 53,9%. Sosialisasi atau penyuluhan mengenai penggunaan APD dalam proses pengelolaan pestisida yang baik mulai dari tahap persiapan, aplikasi dan pembuangan sisa pestisida diperlukan untuk mencegah penurunan kadar enzim kolinesterase pada petani kentang.
PERLINDUNGAN MATA AIR DI DESA PAGEDONGAN DAN DESA GUNUNGJATI KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA Joko Malis Sunarno; Dwi Atin Faidah
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 3 No 1 (2017): Edisi April
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.81 KB)

Abstract

Kecamatan Pagedongan adalah salah satu wilayah di Banjarnegara yang terdiri atas perbukitan. Penyediaan air bersih merupakan salah satu permasalahan yang ada di wilayah tersebut. Ada dua desa yang sebagian warganya menggunakan mata air sebagai sumber air bersih. Permasalahan yang timbul adalah air keruh saat hujan dan tercemar. Kondisi tersebut memerlukan perlindungan mata air (PMA) untuk mencegah pencemaran fisik, kimia dan biologi. Pemberdayaan masyarakat merupakan metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat. Metode tersebut meliputi kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan pembangunan PMA. Hasil dari kegiatan adalah bangunan fisik PMA yang dibuat secara permanen. Sistem PMA meliputi bagian input, output, pelimpah, penguras dan manhole. Pemberdayaan masyarakat tercapai dengan baik dengan adanya dukungan penuh dari warga kedua desa tersebut sebagai mitra kegiatan pengabdian masyarakat.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PESTISIDA DENGAN PRAKTEK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI KENTANG Joko Malis Sunarno; Dwi Atin Faidah
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 4 No 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.676 KB)

Abstract

Controlling of chemical pesticide application represent the way of most practical, efficient and economic in overcoming pest. Usage of pesticide can make farmer contamination directly so that result poisoned. Usage of personal protective equipment (PPE) in pesticide application is importance to prevent incidence of chronic health diseases and acute. Practice of PPE influenced by knowledge level about pesticide. The aim of this research was to know relation between knowledge about pesticide with practice of PPE by potato farmer in Kepakisan Village Subdistrict of Batur, Banjarnegara. This research is observasional study with cross sectional design. The population are all of potato farmer in Kepakisan with samples taken by counted 76 responder. Sampel is conducted by simple random sampling. Data collecting was conducted with interview by quesionair to express characteristic data, knowledge level and practice of PPE. Data was analyzed by univariat with percentage of frequency distribution of variable. While bivariate analysis was used by correlation test to know relation between knowledge level of farmer with practice of PPE. Result of research showed that characteristic of most potato farmer reside in age 40-45 year group, men gender, and working time about more than 5 years old, alumna of elementary school or equal, and have less than minimum of district salary. Most farmer have score 5-10 poin of knowledge, most usage of PPE of potato farmer are complete (more than or equal to 5 used) that is equal to 75 %. There is significantly relation between knowledge level of farmer about pesticide with practice of PPE in Kepakisan. Socialization/ counselling concerning usage of pesticide and practice of PPE is expected in course of good management about pesticide which start from preparation phase, application and dismissal of pesticide remains to increase knowledge of farmer.
GAMBARAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA KALITENGAH KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2018 Dwi Atin Faidah; Joko Malis Sunarno
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 4 No 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.772 KB)

Abstract

Universal access to adequate sanitation are basic needs and human rights. One of the goals of the 17 Sustainable Development Goals (SDGs) at the sixth point is to ensure the availability of clean water and sustainable sanitation for everyone (WHO, 2017). The results of Basic Health Research (Riskesdas) in 2013 showed that the number of households in Indonesia using latrines with septic tanks reached 66%. The number of households that still do open defecation is 12.9%. One of the sub-districts in Banjarnegara whose coverage of access to healthy latrines is still low is Purwanegara Sub-district which is 60,04%. Based on a preliminary survey in the village of Kalitengah in Purwanegara sub-district, the coverage of healthy latrine access is still very low at 28%. The purpose of this study was to find out the description of ownership of healthy latrines in Kalitengah Village, Purwanegara District. This research is a descriptive study with a cross sectional approach. The study was conducted in July-September 2018. The sample in this study were 93 families. Data collection is done through interviews and observations. Interviews with questionnaires were used to reveal the characteristics of respondents. Direct observation in the field to observe latrine sanitation conditions. The statistical design used is univariate analysis. The results showed that the characteristics of respondents were dominated by the age of 45-50 years, male gender (66,7%), primary school education level (63,4%), employment as a farmer (49,5%) and monthly income less than MSEs (61,3%). The ownership of healthy latrines has only reached 6,.12%. It is hoped that the government will provide assistance in the form of latrines that meet the requirements for residents who do not have latrines.
GAMBARAN PERSONAL HYGIENE SANTRI PADA KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL MUBTADIIN DESA KUBANG KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2021 Dwi Atin Faidah
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 8 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.704 KB)

Abstract

Pondok Pesantren Raudaltul Mubtadiin is a boarding school with a high number of scabies incidents, based on data obtained from UPTD Puskesmas Wanayasa 2 the proportion of scabies incidents in 2019 as much as 75%, and in 2020 as much as 82.2%. The purpose of this study is to know the picture of personal hygiene santri on the incident of scabies in Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin Kubang Village District Wanayasa Banjarnegara Regency in 2021. This type of research is included in descriptive search with cross-sectional methods. The sample of this study is all students who live in boarding schools many as 83. The sampling technique is total sampling, all populations are used as research samples. The data used in this study are primary data obtained from questionnaires and field measurements as well as secondary data from previous studies. Based on the results of research in Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin most of the students were 13 years old (26.5%), educated islamic junior hight school (60.2%), and the majority of students were female (63.1%). The results of personal hygiene santri category less is 68.7% and proportion of students who have experienced scabies is 71.1%. For boarding schools are expected to provide counseling at the beginning of the arrival of students. For students to improve personal hygiene efforts including skin hygiene, hands, towels, beds, and clothing. For the cottage manager seeks a healthy residence, and maximizes the health post program pesantren.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POSTPARTUM NORMAL Ratih Subekti; Dwi Atin Faidah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1094.451 KB)

Abstract

Latar belakang: Presentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di kabupaten Banjarnegara pada tahun 2018 sebesar 62,0%. Angka capaian ASI eksklusif ini masih belum optimal, meskipun target capaian di Kabupaten Banjarnegara adalah 80%. Ketidaklancaran dalam pengeluaran ASI menjadi salah satu penyebab yang ditemukan.Tujuan penelitian: mengetahui hubungan antara umur ibu, paritas, IMD, frekuensi menyusui dan frekuensi BAK dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu postpartum normal di Puskesmas PONED Kabupaten Banjarnegara. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Analisis data dilakukan secara univariat dengan distibusi frekuensi dan bivariat dengan uji statistik korelasi chi- square. Sebanyak 30 ibu postpartum normal diambil sebagai sampel yang telah memenuhi kriteria penelitian dengan consecutive sampling.Hasil Penelitian: Umur ibu tidak berhubungan dengan kelancaran pengeluaran ASI (p=0,414), paritas tidak berhubungan dengan kelancaran pengeluaran ASI (p=0,232), IMD berhubungan dengan kelancaran pengeluaran ASI (p=0,004), frekuensi menyusui berhubungan dengan kelancaran pengeluaran ASI (p=0,002), frekuensi BAK berhubungan dengan kelancaran pengeluaran ASI (p= 0,002). Kesimpulan: Ada hubungan antara IMD, frekuensi menyusui dan frekuensi BAK dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu postpartum normal di Puskesmas PONED Kabupaten Banjarnegara.