Burnout merupakan epidemi yang melanda dunia kerja. Burnout yang dialami oleh pekerja dapat berakibat buruk baik bagi pekerja itu sendiri maupun bagi organisasi. Bagi pekerja, burnout dapat menyebabkan hilangnya tujuan dan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dalam bekerja. Bagi organisasi,burnout dapat menyebabkan menurunnya frekuensi kehadiran, produktivitas, kinerja hingga meningkatnya turnover.Kajian empiris mengenai faktor yang menjelaskan burnout dengan pendekatan beban kerja dan stress kerja memberikan hasil yang belum konklusif. Tidak hanya itu, bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau pelayanan, memiliki risiko terjadinya burnout yang lebih tinggi. Termasuk di dalamnya pekerja pelaut yang menjadi bagian dari industry jasa pelayaran. Temuan tersebut mendorong studi ini kembali melakukan kajian empiris mengenai pengaruh beban kerja dan stress kerja dalam menjelaskan terjadinya burnout pada pekerja pelaut.Hasil studi ini menunjukkan bahwa beban kerja dapat menyebabkan terjadinya stress kerja pada pekerja pelaut. Beban kerja bersama dengan stress kerja yang dialami oleh pekerja pelaut dapat memicu terjadinya burnout. Oleh sebab itu, penting bagi organisasi untuk mengatur rangkaian job description dengan jabatan dan kompetensi agar tidak memicu terjadinya beban kerja yang kemudia dapat berdampak pada terjadinya stress kerja dan burnout.
Copyrights © 2021