Gatranusantara
Vol. 18 No. 2 (2020): Oktober

MAKNA SIMBOLIK DALAM TRADISI HAPPO ANA (SYUKURAN KELAHIRAN) MENURUT KEPERCAYAAN JINGITIU DI KELURAHAN LIMAGGU KABUPATEN SABU RAIJUA

Leonard Lobo (Universitas Nusa Cendana Kupang)



Article Info

Publish Date
15 Oct 2020

Abstract

Masalah dalam penelitian ini ialah (1) Bagaimana proses pelaksanaan Tradisi Happo Ana (syukuran kelahiran) menurut kepercayaan Jingitiu di Kelurahan Limaggu Kabupaten Sabu Raijua (2) Apa makna simbolik yang terkandung dalam proses pelaksanaan Tradisi Happo Ana (syukran kelahiran) menurut kepercayaan Jingitiu di Kelurahan Limaggu Kabupaten Sabu Raijua (3) Bagaimana pandangan Masyarakat Jingitiu tentang Tradisi (syukuran Kelahiran) di Kelurahan Limaggu) Kabupaten Sabu Raijua. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan tahapan Tradisi Happo Ana (syukuran kelahiran) menurut kepercayan Jingitiu di Kelurahan Limaggu Kabupaten Sabu Raijua (2) Mendeskripsikan makna Simbolik dari tradisi Upacara Happo Ana (syukuran Kelahiran) di Kelurahan Limaggu Kabupaten Sabu Raijua (3) Mendeskripsikan pandangan Masyarakat Jingitiu tentang Tradisi Happo Ana (syukuran kelahiran) di Kelurahan Limaggu Kabupaten Sabu Raijua. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu Data Primer yang didapat langsung dari informan melalui wawancara dan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Kelurahan. Teknik yang digunakan yakni Teknik wawancara dan dokumentasi dengan tujuan untuk pengumpulan data. Penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan Tradisi Happo Ana (syukuran kelahiran) menurut kepercayaan Jingitiu di Kelurahan Limaggu Kabupaten Sabu Raijua melalui beberapa Tahapan yakni: (1) Lekku Rukeli (2) Ette Ehu (Pemotongan Tali Pusar) (3) Perrete Ehu (Penggantungan Tali Pusar) (4) Pehuni Ngara (Pemberian Nama) (5) Kiju Rukematu (Penancapan Rukematu) (6) Tebbu Badha (Pesta syukuran) (7) Warru Daba (pada bulan ke-5 akan diadakan pembaptisan secara adat) (8) Pe Jiu Ai (Permandian sang anak). Makna yang terkadung dari Tradisi Happo Ana ialah sebagai bukti ungkapan rasa syukur kepada Deo Ama (Tuhan Allah) karena anak tersebut telah lahir dengan selamat dan untuk pengakuan sebagai bagian dari masyarakat Suku Sabu dan juga dalam tiap prosesnya memiliki makna-makna tersendiri. Pandangan Masyarakat Jingtiu tentang tradisi ini yakni sebagai sebuah acara penyambutan atas kelahiran sang bayi karena Suku Sabu menganggap bahwa anak ini merupakan titipan dari Tuhan. Keywords Tradisi Happo Ana (syukuran Kelahiran), Jingitiu

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

JG

Publisher

Subject

Education Environmental Science Other

Description

Jurnal Gatranusantara (JG), p-ISSN: 1858-2893 dan e-ISSN:2722-5151, merupakan media publikasi bagi para peneliti dan pemerhati di bidang Hukum, Budaya dan Pendidikan. Jurnal ini diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Pancasila dan ...