Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan
Vol 1, No 2 (2022): November

Pelatihan Produksi Pupuk Organik Menggunakan Gulma Untuk Masyarakat Desa Penyangga Rawa Bunder

Rahmat Safe'i (Program Studi Magister Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia)
Irwan Sukri Banuwa (Program Studi Magister Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia)
Slamet Budi Yuwono (Program Studi Magister Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia)
Gunardi Djoko Winarno (Program Studi Magister Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia)
Bainah Sari Dewi (Program Studi Magister Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia)
Melya Riniarti (Program Studi Magister Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia)
Nindya Tria Puspita (Program Studi Magister Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia)
Imawan Abdul Qohar (Program Studi Magister Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia)



Article Info

Publish Date
04 Nov 2022

Abstract

Pupuk menjadi kebutuhan petani dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pupuk organik merupakan pupuk yang terbentuk dari bahan bahan yang bersifat organik, baik itu dari tanaman dan hewan. Pupuk organik dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa menimbulkan epek samping pada tanaman. Desa penyangga Taman Nasional Way Kambas memiliki potensi sektor pertanian yang tinggi, sehingga perlu dilakukan pendampingan. Mayoritas dari kelompok Tani Hutan Rabala one adalah petani, kegiatan pengabdian dalam mendukung pertanian berkelanjutan dapat meingkatkan sosial ekonomi masyarakat. Pendampingan mengenai produksi pembuatan pupuk organik dari gulma perlu dilakukan guna meningkatkan kondisi aspek sosial ekonomi masyarakat. Kegiata. Sasaran kegiatan ini adalah anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Labala one yang berlokasi di Desa Raja basa lama satu, kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Analisis tingkat pemahaman peserta dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman dengan membandingkan tahap penilaian awal (pre-test) dan tahap penilaian akhir (posttest) dan menggunakan observasi untuk mengetahui kondisi dan situasi masyarakat. Hasil pendampingan terjadi peningkatan pemahaman dan praktik sebesar 21%. Dengan demikian, pemahaman mengenai produksi pupuk organik dapat memudahkan dalam dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat hususnya pada sektor pertanian.

Copyrights © 2022