Saat ini teknologi panel surya menjadi peralatan pengkorversi energi listrik yang banyak digunakan untuk berbagai aplikasi. Panel surya mampu mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Energi listrik tersebut selanjutnya dapat disimpan oleh baterai. Pada penelitian ini energi yang disimpan di dalam baterai akan digunakan untuk menggerakkan motor BLDC pada electric scooter. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan unjuk kerja jenis panel surya terhadap pengisian daya listrik di electric scooter. Metode penelitian dengan pengujian langsung dari panel surya jenis thin film amorphous dan polycrystalline pada electric scooter. Alat monitoring sistem pengisian baterai berbasis arduino, dirancang untuk mengukur tegangan, arus, daya, arus pengisian, dan persentase baterai. Sedangkan tingkat radiasi matahari diukur dengan solar power meter. Hasil dari penelitian ini berupa electric scooter berbasis panel surya, alat monitoring sistem pengisian baterai. Tingkat radiasi matahari maksimum pada jam 12.00 WIB sebesar 887,4 W/m2 diperoleh bahwa panel surya Polycrystalline menghasilkan daya 11,87 Watt. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan jenis panel surya Thin Film Amorphous yang hanya mampu menghasilkan 10,56 Watt. Kesimpulan dari penelitian ini adalah panel surya jenis Polycrystalline lebih efisien digunakan dari pada panel surya jenis thin film amorphous. Namun secara estetika panel surya thin film amorphous lebih sesuai dengan desain electric scooter yang dirancang.
Copyrights © 2022