Smart Society Empowerment Journal
Vol 2, No 2 (2022): Smart Society Empowerment Journal

Pemberdayaan Kader Kesehatan untuk Mendukung Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PISPK) dan Tatalaksana Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi dan Merokok

Yulia Sari ((ID SCOPUS : 55769277300) Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran,Universitas Sebelas Maret, Surakarta)
Sri Haryati (Departemen Parasitologi dan Mikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret)
Sigit Setyawan (Departemen Parasitologi dan Mikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret)
Khesara Sastrin Prasita Negara (Departemen Parasitologi dan Mikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret)
Paramasari Dirgahayu (Departemen Parasitologi dan Mikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret)
Lilik Wijayanti (Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret)
Siti Ma’rufah (Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret)
Endang Listyaningsih S (Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret)
Slamet Riyadi (Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret)
Dwi Surya Supriyana (Rumah Sakit UNS, Universitas Sebelas Maret)
Sugeng Purnomo (Puskesmas Nguter, Sukoharjo)



Article Info

Publish Date
29 Jul 2022

Abstract

Pendahuluan: Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) adalah suatu program yang mempunyai sasaran meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan penerapan paradigma sehat. Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat1. Tenaga medis dan kader kesehatan adalah pihak-pihak yang mempunyai peranan dalam pencapaian PISPK dan menurunkan angka kesakitan DM. Kader kesehatan sebagai sukarelawan dalam membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kader perlu mendapat perhatian khusus untuk dapat membantu pencapaian indikator dalam PISPK dan penyakit DM. Pengabdian bertujuan memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada kader Kesehatan. Materi berupa pengetahuan tentang diabetes melitus, hipertensi dan merokok.Untuk PISPK materi meliputi 12 indikator PISPK. Untuk DM meliputi makanan yang baik untuk penderita DM, kaki DM (diabetic food), komplikasi DM dan senam kaki untuk penderita DM.Selain kegiatan penyuluhan juga dilakukan demo terapi akupresur. Saat ini kebutuhan masyarakat akan terapi komplementer cukup tinggi. Kurang lebih 80% masyarakat Indonesia mencari pengobatan alternatif, ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan, keuangan, reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan. Terapi komplementer merupakan terapi modalitas yang bersifat melengkapi terapi konvensional yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal2.Metode: Pengabdian ini akan dilakukan dengan metode HIRARC yaitu Hazard Identification, Risk Assessment, dan Risk Control. Pengabdi memberikan intervensi berupa pendampingan kepada 30 kader masyarakat di wilayah Puskesmas Nguter Sukoharjo. Hasil dan pembahasan: Hasil posttest menunjukkan prosentase peningkatan pengetahuan diabetes melitus 12,2 %, hipertensi 6,33% dan merokok 2,33%.Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian berjalan dengan efektif dengan peningkatan pengetahuan tentang diabetes melitus, hipertensi dan merokok dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK), pencegahan Diabetes Mellitus, Hipertensi dan kebiasaan merokok. 

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

sse

Publisher

Subject

Humanities Health Professions Public Health Other

Description

Smart Society Empowerment Journal is a peer-reviewed and open access journal focusing on educative, promotive,preventive, and community empowerment activities in the health sector. This journal publishes original articles and reviews. This journal is published at least three times a ...