Yulia Sari
(ID SCOPUS : 55769277300) Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran,Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Kader Kesehatan untuk Mendukung Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PISPK) dan Tatalaksana Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi dan Merokok Yulia Sari; Sri Haryati; Sigit Setyawan; Khesara Sastrin Prasita Negara; Paramasari Dirgahayu; Lilik Wijayanti; Siti Ma’rufah; Endang Listyaningsih S; Slamet Riyadi; Dwi Surya Supriyana; Sugeng Purnomo
Smart Society Empowerment Journal Vol 2, No 2 (2022): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.962 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v2i2.61678

Abstract

Pendahuluan: Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) adalah suatu program yang mempunyai sasaran meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan penerapan paradigma sehat. Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat1. Tenaga medis dan kader kesehatan adalah pihak-pihak yang mempunyai peranan dalam pencapaian PISPK dan menurunkan angka kesakitan DM. Kader kesehatan sebagai sukarelawan dalam membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kader perlu mendapat perhatian khusus untuk dapat membantu pencapaian indikator dalam PISPK dan penyakit DM. Pengabdian bertujuan memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada kader Kesehatan. Materi berupa pengetahuan tentang diabetes melitus, hipertensi dan merokok.Untuk PISPK materi meliputi 12 indikator PISPK. Untuk DM meliputi makanan yang baik untuk penderita DM, kaki DM (diabetic food), komplikasi DM dan senam kaki untuk penderita DM.Selain kegiatan penyuluhan juga dilakukan demo terapi akupresur. Saat ini kebutuhan masyarakat akan terapi komplementer cukup tinggi. Kurang lebih 80% masyarakat Indonesia mencari pengobatan alternatif, ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan, keuangan, reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan. Terapi komplementer merupakan terapi modalitas yang bersifat melengkapi terapi konvensional yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal2.Metode: Pengabdian ini akan dilakukan dengan metode HIRARC yaitu Hazard Identification, Risk Assessment, dan Risk Control. Pengabdi memberikan intervensi berupa pendampingan kepada 30 kader masyarakat di wilayah Puskesmas Nguter Sukoharjo. Hasil dan pembahasan: Hasil posttest menunjukkan prosentase peningkatan pengetahuan diabetes melitus 12,2 %, hipertensi 6,33% dan merokok 2,33%.Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian berjalan dengan efektif dengan peningkatan pengetahuan tentang diabetes melitus, hipertensi dan merokok dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK), pencegahan Diabetes Mellitus, Hipertensi dan kebiasaan merokok. 
Penyuluhan COVID-19 Bagi Guru-guru SMAN 1 dan SMAN 2 Surakarta dalam Rangka Menyongsong Pelaksanaan Pembelajaran Luring Yulia Sari; Hartono Hartono; Sri Hartati; Sri Mulyani; Ahmad Yunus
Smart Society Empowerment Journal Vol 2, No 3 (2022): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.14 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v2i3.63234

Abstract

Pendahuluan: Saat ini pemberlakuan pembelajaran tatap muka telah hamper 100% dilaksanakan, namun pada masa pandemi Covid-19 masih dilaksanakan secara terbatas. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Biodiversitas (P3BB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berjudul ' Pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Penyuluhan COVID-19 Bagi Guru-guru SMAN 1 dan SMAN 2 Surakarta dalam Rangka Menyongsong Pelaksanaan Pembelajaran Luring”..Metode: Pelaksanaan kegiatan pada Senin 18 Oktober 2021 bertempat di ruang Multimedia Lantai 2 SMAN 1 Jl. Monginsidi No. 40 dan secara daring menggunakan media zoom. Pesertanya adalah Guru-guru SMAN 1 dan SMAN 2 berjumlah 70 orang baik yang hadir secara daring maupun luring. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini diawali dengan penyebaran angket sebelum dilakukan penyuluhan, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan materi terkait protokol Kesehatan menghadapai PTM. Setelah dilaksanakan penyuluhan dilanjutkan dengan diskusi dan diakhiri dengan posttest terkait topik yang telah disampaikan oleh narasumber.Hasil dan pembahasan: Hasil posttest menunjukkan prosentase peningkatan Pengetahuan Covid-19 (9,97%), Pencegahan dan Diagnosis Covid-19 (17,06%) dan Penerapan protokol Kesehatan (12,87%). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang Pengetahuan Covid-19, Pencegahan dan Diagnosis Covid-19 dan Penerapan protokol Kesehatan dalam rangka Menyongsong Pelaksanaan Pembelajaran Luring .Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian berjalan dengan efektif dengan peningkatan pengetahuan tentang Pengetahuan Covid-19, Pencegahan dan Diagnosis Covid-19 dan Penerapan protokol Kesehatan dalam rangka Menyongsong Pelaksanaan Pembelajaran Luring.
Penyuluhan Mengenai Stunting Untuk Menekan Angka Kejadian Stunting Pada Orang Tua dan Kader Posyandu di Desa Sembungan, Boyolali Yulia Sari; Muhammad Rizaldi Ramli; Reza Setyo Baskoro; Dinda Rachma Meifina; Kristina Cecilia Widjaya; Stephen Changifer; Yulistya Hani; Kirana Raissa Egasmara; Lafriba Devaranty; Winona Dara Supriyadi; Sandy Adi Nugraha Pratama
Smart Society Empowerment Journal Vol 3, No 1 (2023): Maret
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ssej.v3i1.64565

Abstract

Pendahuluan: Stunting sendiri masih menjadi persoalan di Indonesia. Kabupaten boyolali merupakan salah satu target dalam percepatan penurunan stunting dengan jumlah balita stunting sebanyak sebanyak 5.665 balita dari total 63.576 balita. Berbagai upaya telah dilakukan dinas kesehatan Boyolali untuk menurunkan angka kasus stunting, namun untuk program penyuluhan yang telah dijalankan masih belum maksimal. Menurut data dari dinas kesehatan, pengetahuan ibu mengenai stunting masih kurang. Pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua dan kader posyandu tentang stunting.Metode: Pengabdian ini dilakukan dengan metode survei lapangan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Pengabdi melakukan intervensi kepada orang tua dan kader posyandu di wilayah desa Sembungan.Hasil dan pembahasan: Hasil posttest menunjukkan peningkatan tingkat pengetahuan dan pemahaman orang tua anak stunting dan kader posyandu menjadi 88,5 dari nilai pretest sebelumnya 82,15.Kesimpulan: Terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang stunting pada orang tua anak stunting dan kader posyandu dalam rangka peningkatan angka kejadian stunting. 
Pendampingan Pola Hidup Sehat Untuk Menurunkan Angka Kejadian Infeksi Zoonosis Parasiter pada Peternak dan Keluarganya di Desa Singosari Boyolali Yulia Sari; Sri Haryati; Sigit Setyawan; Khesara Sastrin Prasita Negara; Paramasari Dirgahayu; Lilik Wijayanti; Siti Ma’rufah; Endang Listyaningsih S; Slamet Riyadi; Dwi Surya Supriyana
Smart Society Empowerment Journal Vol 3, No 2 (2023): Juli
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ssej.v3i2.76619

Abstract

Pendahuluan: Infeksi zoonosis parasitik mempunyai angka prevalensi tertinggi di dunia, khususnya di negara dengan pendapatan rendah dan sanitasi yang buruk. Lebih dari sepertiga penduduk dunia terinfeksi zoonosis parasitik [1], 450 juta di antaranya mengeluhkan timbulnya gejala [2]. Angka prevalensi infeksi zoonosis parasitik di Indonesia sendiri sangat bervariasi pada tiap provinsi. Untuk kasus kecacingan yang masuk dalam infeksi zoonosis parasitik, angka prevalensi berkisar dari yang terendah, 2,5%, hingga yang tertinggi mencapai 62% [3].Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang masih belum banyak memiliki informasi terkait dengan infeksi parasitik gastrointestinal. Pada Laporan Provinsi Jawa Tengah untuk Riset Kesehatan Dasar [5], belum ada data terintegrasi yang menunjukan prevalensi infeksi zoonosis parasitik [5]. Selain belum terintegrasi, penelitian terkait infeksi zoonosis parasitik juga belum dilakukan di banyak daerah di Jawa Tengah. Salah satu daerah tersebut adalah Kabupaten Boyolali, fokus utama pada peternak dan keluarganya di Desa Singosari Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Di Desa Singosari persentase perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terendah kedua (60,25%) di Boyolali [6]. Maka dari itu peneliti merasa perlu untuk melakukan Pendampingan Pola Hidup Sehat Untuk Menurunkan Angka Kejadian Infeksi Zoonosis parasitik pada peternak dan keluarganya Di Singosari, Mojosongo, Boyolali.Metode: Pengabdian ini dilakukan di pemukiman warga sekitar peternakan yang berada di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Metode pengabdian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode HIRARC yaitu Hazard Identification, Risk Assessment, dan Risk Control. Pengabdi memberikan intervensi berupa pendampingan kepada peternak dan keluarganya di Desa Singosari, Mojosongo, Singosari.Hasil dan pembahasan: Hasil pretest menunjukkan prosentase pengetahuan PHBS sebesar 75% dan infeksi zoonotik 50%. Perilaku setelah diberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebesar 95% dan infeksi zoonotik 85%.Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian berjalan dengan efektif dengan peningkatan pengetahuan PHBS dan Infeksi zoonosis, selain itu berdasarkan pantauan juga telah merubah perilaku setelah diberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada peternak dan keluarganya di lingkungan peternakan Desa Singosari, Mojosongo, Boyolali.