Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pendekatan Home Care untuk Meningkatkan Dukungan Keluarga dalam Manajemen Tuberkulosis Paru pada Pasien Lanjut Usia : Laporan Kasus Dwi Surya Supriyana; Arsita Eka Prasetyawati
Jurnal Stethoscope Vol 1, No 1 (2020): STETHOSCOPE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.899 KB) | DOI: 10.54877/stethoscope.v1i1.778

Abstract

AbstrakTuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit menular yang membutuhkan kedisiplinan dalam pengelolaan pengobatannya. Meskipun telah ada program nasional untuk TB paru, variasi latar belakang biopsikososial pasien dapat mempengaruhi respon dan hasil terapi pasien yang berbeda-beda. Dukungan keluarga adalah faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan manajemen TB paru. Perawatan di rumah adalah salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk memberikan perawatan yang holistik dan komprehensif dengan membangun dukungan keluarga. Laporan kasus ini menghadirkan seorang pasien pria lanjut usia yang tinggal dalam sebuah keluarga inti bersama istrinya, yang mengalami batuk yang berkepanjangan. Pasien telah didiagnosis dengan TB paru oleh dokter di puskesmas. Kondisi pasien yang lansia dan hanya tinggal berdua dengan istrinya saja membuat mustahil baginya untuk pergi ke pusat kesehatan masyarakat secara rutin. Kami menyarankan pasien untuk menerima perawatan di rumah didampingi keluarga dan tim perawatan di rumah. Pasien mengalami perbaikan klinis setelah kunjungan perawatan di rumah. Strategi perawatan di rumah ini merupakan peluang penting untuk perawatan pasien TB paru dengan keterbatasan mobilitas, dan yang berisiko tinggi mengalami komplikasi dan menularkan infeksi pada orang lain.Kata kunci : dukungan keluarga, perawatan holistik dan komprehensif, kunjungan rumah, penyakit infeksi, tuberkulosis paru  AbstractPulmonary tuberculosis is an infectious disease that requires discipline in management of the treatment. Even though there has been a national program for pulmonary tuberculosis, the variety in patients’ biopsychosocial background resulted in different patients’ therapy responses and outcome. Family support is an important factor that influences the success of tuberculosis management. Home care is one of the approaches that can be taken to provide holistic and comprehensive care while building family support. This case report presented an elderly male patient who lives in the nuclear family with his wife, who experienced prolonged cough and was diagnosed with pulmonary tuberculosis. Patient’s condition made it impossible to go to the community health center. We advised the patient to receive treatment at home via his family and the home care team. The patient had clinical improvement after the home care visits. This strategy of home care represents an important opportunity for treatment of patients with pulmonary tuberculosis with mobility limitation, and who is at high risk complication and infection to others.Keywords: family support, holistic and comprehensive care, home care, infectious disease, pulmonary tuberculosis
Pengaruh Kombinasi Guided Imagery dan Musik Klasik Terhadap Tingkat Kecemasan Mahasiswa Menjelang Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Dwi Surya Supriyana; Yeni Nur Rahmayanti; Yeni Ambarsari
Smart Medical Journal Vol 4, No 1 (2021): Smart Medical Journal
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/smj.v4i1.47903

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. OSCE memunculkan perasaan takut, tegang, gelisah, sulit berkonsentrasi dan gangguan pencernaan pada mahasiswa. Guided Imagery yang dipadukan dengan intrumen musik klasik merupakan salah satu cara mengurangi kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Guided Imagery terhadap tingkat kecemasan mahasiswa menjelang OSCE.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan pretest-posttest control group design. Sampel penelitian adalah seluruh mahasiswa aktif semester pertama (angkatan 2019) Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Mitra Husada Karanganyar sejumlah 32 orang dengan kriteria belum pernah mendapatkan terapi relaksasi Guided Imagery dan baru pertama kali menempuh OSCE. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan mendapatkan terapi kombinasi guided imagery dengan musik klasik selama 5 hari berturut-turut menjelang waktu pelaksanaan OSCE dengan durasi waktu 20 menit. Pengaruh guided imagery terhadap tingkat kecemasan dianalisis menggunakan uji statistik t independent.Hasil: Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan rata-rata antara tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen pretest 62.19±1.83 dan posttest 54.88±1.78. Kelompok kontrol rata-rata pretest 62.50±2.22 dan posttest 63.00±1.93. Nilai p (CI 95%) < 0.05 (p=0.00) yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan Guided Imagery terhadap penurunan tingkat kecemasan.Kesimpulan: terdapat pengaruh siginifikan pemberian kombinasi guided imagery dengan musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan mahasiswa semester pertama program studi keperawatan menjelang OSCE. Kata kunci: Guided Imagery, tingkat kecemasan, OSCE
Effectiveness of Laser Acupuncture and Battlefield Acupuncture Therapy for Pain Management in Juvenile Idiopathic Arthritis : A Case Report Dwi Surya Supriyana; Arsita Eka Prasetyawati; Robby G Sebayang; Kemas Abdurrohim
Smart Medical Journal Vol 3, No 1 (2020): Smart Medical Journal
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.239 KB) | DOI: 10.13057/smj.v3i1.39378

Abstract

Introduction : Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) is a comprehensive chronic condition of a joint inflammatory autoimmune process, resulting a decrease of function in a long period characterized by fever and pain, which is include all form of unknown etiology that begin before 16 years old. Here we reported effectiveness of Laser Acupuncture and Battlefield Acupuncture Therapy for pain management in JIA case.Case report : A 10-year-old girl diagnosed with JIA was admitted to the pediatric department in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, and treated by clinical multidisiplinary team from pediatrict, orthopedist, nutritionist, physiotherapist, and medical acupuncture doctor. She was referred to the Medical Acupuncture Department due to complaining of prolonged continous pain throughout her joints, and swelling in her right knee joint. The patient received laser acupuncture therapy in acupoints LI4 Hegu, LI11 Quchi, ST36 Zusanli, SP9 Yinliquan, and EX-LE5 Xiyan. Battlefield Acupuncture Points method (ears) of Omega2, Shenmen, Gyrus Cingulate, Thalamus, and Point Zero. The Therapy was given every day for two weeks and showed a significant improvement on patient’s Visual Analog Score.Conclusion : The combination regimen was effective in relieving pain and swelling, and caused a significant Visual Analog Score and Range of Motion improvement in our case. 
Pemberdayaan Kader Kesehatan untuk Mendukung Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PISPK) dan Tatalaksana Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi dan Merokok Yulia Sari; Sri Haryati; Sigit Setyawan; Khesara Sastrin Prasita Negara; Paramasari Dirgahayu; Lilik Wijayanti; Siti Ma’rufah; Endang Listyaningsih S; Slamet Riyadi; Dwi Surya Supriyana; Sugeng Purnomo
Smart Society Empowerment Journal Vol 2, No 2 (2022): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.962 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v2i2.61678

Abstract

Pendahuluan: Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) adalah suatu program yang mempunyai sasaran meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan penerapan paradigma sehat. Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat1. Tenaga medis dan kader kesehatan adalah pihak-pihak yang mempunyai peranan dalam pencapaian PISPK dan menurunkan angka kesakitan DM. Kader kesehatan sebagai sukarelawan dalam membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kader perlu mendapat perhatian khusus untuk dapat membantu pencapaian indikator dalam PISPK dan penyakit DM. Pengabdian bertujuan memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada kader Kesehatan. Materi berupa pengetahuan tentang diabetes melitus, hipertensi dan merokok.Untuk PISPK materi meliputi 12 indikator PISPK. Untuk DM meliputi makanan yang baik untuk penderita DM, kaki DM (diabetic food), komplikasi DM dan senam kaki untuk penderita DM.Selain kegiatan penyuluhan juga dilakukan demo terapi akupresur. Saat ini kebutuhan masyarakat akan terapi komplementer cukup tinggi. Kurang lebih 80% masyarakat Indonesia mencari pengobatan alternatif, ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan, keuangan, reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan. Terapi komplementer merupakan terapi modalitas yang bersifat melengkapi terapi konvensional yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal2.Metode: Pengabdian ini akan dilakukan dengan metode HIRARC yaitu Hazard Identification, Risk Assessment, dan Risk Control. Pengabdi memberikan intervensi berupa pendampingan kepada 30 kader masyarakat di wilayah Puskesmas Nguter Sukoharjo. Hasil dan pembahasan: Hasil posttest menunjukkan prosentase peningkatan pengetahuan diabetes melitus 12,2 %, hipertensi 6,33% dan merokok 2,33%.Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian berjalan dengan efektif dengan peningkatan pengetahuan tentang diabetes melitus, hipertensi dan merokok dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK), pencegahan Diabetes Mellitus, Hipertensi dan kebiasaan merokok. 
Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Ujian Tengah Semester pada Siswa: Relationship between Student Learning Readiness with Students' Level of Anxiety Facing The Mid-Semester Examination Yeni Nur Rahmayanti; Dwi Surya Supriyana; Dina Rista Pratiwi
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v1i2.1009

Abstract

Pendahuluan: Setiap remaja takut akan ujian. Kecemasan menghadapi  ujian dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kemauan belajar. Kecemasan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal, sedangkan faktor internal seperti pesimisme dan ketakutan akan kegagalan, sedangkan faktor eksternal seperti kurangnya dukungan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemauan belajar siswa dengan ketakutan mereka terhadap ujian tengah semester. Metode pada penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Subyek penelitian sebanyak 142 siswa dan sampel sebanyak 104 siswa. Penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini, kuesioner skala Likert digunakan sebagai instrumen survei. Analisis product moment Pearson digunakan dalam menganalisis data uji hipotesis untuk  penelitian ini. Hasil penelitian diperoleh bahwa kemauan belajar siswa berada pada kategori tinggi sebesar 57,2%, sedangkan kecemasan ujian sebesar 59,6% menunjukkan bahwa mayoritas siswa mengalami kecemasan rendah. Berdasarkan hasil uji statistik Pearson Product Moment diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,948 dengan signifikansi 0,000.  <0,05. Kesimpulan: adanya hubungan yang signifikan antara kesiapan belajar dengan  kecemasan  tengah semester siswa. Saran: Menanamkan kepercayaan diri dalam menghadapi ujian sehingga menambahkan kesiapan dari sisi mental dan spiritual
Pendampingan Pola Hidup Sehat Untuk Menurunkan Angka Kejadian Infeksi Zoonosis Parasiter pada Peternak dan Keluarganya di Desa Singosari Boyolali Yulia Sari; Sri Haryati; Sigit Setyawan; Khesara Sastrin Prasita Negara; Paramasari Dirgahayu; Lilik Wijayanti; Siti Ma’rufah; Endang Listyaningsih S; Slamet Riyadi; Dwi Surya Supriyana
Smart Society Empowerment Journal Vol 3, No 2 (2023): Juli
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ssej.v3i2.76619

Abstract

Pendahuluan: Infeksi zoonosis parasitik mempunyai angka prevalensi tertinggi di dunia, khususnya di negara dengan pendapatan rendah dan sanitasi yang buruk. Lebih dari sepertiga penduduk dunia terinfeksi zoonosis parasitik [1], 450 juta di antaranya mengeluhkan timbulnya gejala [2]. Angka prevalensi infeksi zoonosis parasitik di Indonesia sendiri sangat bervariasi pada tiap provinsi. Untuk kasus kecacingan yang masuk dalam infeksi zoonosis parasitik, angka prevalensi berkisar dari yang terendah, 2,5%, hingga yang tertinggi mencapai 62% [3].Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang masih belum banyak memiliki informasi terkait dengan infeksi parasitik gastrointestinal. Pada Laporan Provinsi Jawa Tengah untuk Riset Kesehatan Dasar [5], belum ada data terintegrasi yang menunjukan prevalensi infeksi zoonosis parasitik [5]. Selain belum terintegrasi, penelitian terkait infeksi zoonosis parasitik juga belum dilakukan di banyak daerah di Jawa Tengah. Salah satu daerah tersebut adalah Kabupaten Boyolali, fokus utama pada peternak dan keluarganya di Desa Singosari Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Di Desa Singosari persentase perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terendah kedua (60,25%) di Boyolali [6]. Maka dari itu peneliti merasa perlu untuk melakukan Pendampingan Pola Hidup Sehat Untuk Menurunkan Angka Kejadian Infeksi Zoonosis parasitik pada peternak dan keluarganya Di Singosari, Mojosongo, Boyolali.Metode: Pengabdian ini dilakukan di pemukiman warga sekitar peternakan yang berada di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Metode pengabdian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode HIRARC yaitu Hazard Identification, Risk Assessment, dan Risk Control. Pengabdi memberikan intervensi berupa pendampingan kepada peternak dan keluarganya di Desa Singosari, Mojosongo, Singosari.Hasil dan pembahasan: Hasil pretest menunjukkan prosentase pengetahuan PHBS sebesar 75% dan infeksi zoonotik 50%. Perilaku setelah diberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebesar 95% dan infeksi zoonotik 85%.Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian berjalan dengan efektif dengan peningkatan pengetahuan PHBS dan Infeksi zoonosis, selain itu berdasarkan pantauan juga telah merubah perilaku setelah diberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada peternak dan keluarganya di lingkungan peternakan Desa Singosari, Mojosongo, Boyolali.
Kajian Sistematis Efek Anti-oksidan Terapi Akupunktur pada Berbagai Penyakit Andry Hartanto; Dwi Surya Supriyana; Ario Imandiri; Willie Japaries; Suminah Suminah; Yelini Fan Hardi
USADA NUSANTARA : Jurnal Kesehatan Tradisional Vol. 1 No. 2 (2023): Juli: USADA NUSANTARA
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/usd.v1i2.385

Abstract

Background: Homeostasis is a key concept in life survival. Today, researchers are discovering redox homeostasis as the basis of a wide variety of degenerative diseases. Various methods are studied to maintain redox homeostasis, especially by increasing the body's antioxidant defenses, so that they can prevent and treat various modern diseases, one of which is through acupuncture. Methodology: This article is a systematic review of the therapeutic effects of acupuncture on redox homeostasis published in the PubMed database, Researchgate, CNKI, in the last 10 years. Results: The concept of redox homeostasis is identical to that of Yin-Yang homeostasis in TCM (traditional Chinese medicine). It turns out that acupuncture therapy, which has the effect of maintaining and restoring Yin-Yang homeostasis, has also been shown to have an effect on increasing antioxidant power and reducing body oxidants in various pathological conditions. There are no adverse effects from acupuncture therapy. Conclusion: Acupuncture therapy is effective and safe for maintaining and restoring redox homeostasis, especially for its anti-oxidant effect in various redox reward conditions.
OLAHRAGA DAN KONSUMSI BUAH SEBAGAI NUTRISI MEDIS PADA PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM): Exercise and Fruit Consumption as Medical Nutrition for Non Communicable Diseases (NCDs) Wijayanti, Lilik; Haryati, Sri; Dirgahayu, Paramasari; Suparyanti, Endang Listyaningsih; Negara, Khesara Sastrin Prasita; Riyadi, Slamet; Supriyana, Dwi Surya; Ma'rufah, Siti; Setyawan, Sigit
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v3i1.174

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) atau biasa juga disebut sebagai penyakit degeneratif  adalah merupakan jenis penyakit yang tidak bisa ditularkan oleh penderita ke orang lain, jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam waktu yang panjang. Beberapa penyakit yang termasuk PTM adalah diabetes mellitus (DM) dan hipertensi. Kegiatan  ini  untuk menambah  pengetahuan tentang  olah raga dan  konsumsi buah sebagai nutrisi medis pada pasien PTM. Pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan terhadap 36 orang pasien yaitu  15 orang pasien DM dan 21 orang penderita hipertensi di kelompok prolanis K – Nisa. Pasien yang datang dilakukan pengukuran tekanan darah, penghitungan nadi latihan, penyuluhan tentang DM, hipertensi dan penghitungan nadi latihan, olah raga dan pengisian kuosioner sambil dilakukan focus group discussion. Hasil pengisian kuosiner sudah beberapa pengetahuan yang memberikan hasil yang baik dan beberapa yang masih memerlukan peningkatan. Pengetahuan yang sudah baik yaitu pengetahuan tentang olah raga, nadi latihan, komplikasi PTM, definisi tekanan darah tinggi, manfaat olah raga dan durasi waktu olah raga dan jumlah konsumsi buah. Pengetahuan yang masih perlu ditingkatkan adalah gejala awal penyakit DM dan hasil pemeriksaan gula darah pada pasien DM. Dari hasil kegiatan ini diperlukan adanya sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat tentang gejala awal penyakit DM dan perlunya pemeriksaan gula darah. Pengetahuan pasien PTM sudah baik tentang olah raga dan konsumsi buah sebagai nutrisi medis.