Orang tua merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam pemantauan maupun untuk pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak terutama pada lima tahun kehidupan yang merupakan masa keemasan bagi tumbuh kembang anak. Data dari riset menunjukkan peningkatan prevalensi orangtua yang tidak melakukan pemantauan tumbuh kembang anak berkala, padahal pemantauan tumbuh kembang balita selaras dengan deteksi dini gangguan tumbuh kembang balita sehingga intervensi dan simulasi dapat memberikan hasil yang optimal. Oleh karena hal tersebut penulis mengusulkan pengabdian masyarakat ini. Pengabdian masyarakat diselenggarakan di klinik social MER-C didapatkan sampel sebanyak 66 anak dalam kurun waktu Mei hingga Juni 2016. Kegiatan pemantauan tumbuh kembang dilakukan sesuai kurva pertumbuhan WHO dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Pemantauan perkembangan anak dilakukan dengan instrument KPSP. Edukasi kepada orangtua dilakukan dengan penyuluhan tentang tumbuh kembang anak dan asupan nutrisi yang bergizi dan sesuai. Hasil deteksi dini penilaian pertumbuhan dengan kurva WHO didapatkan sebanyak 53% anak yang diperiksa memiliki perawakan normal dan gizi normal. Sebanyak 31, 7 % anak yang diperiksa memiliki masalah gizi lebih dengan rincian 15,1 % terdeteksi resiko gizi lebih, 4,5 % overweight dan 12, 1 % obesitas. Pemeriksaan perkembangan anak dengan instrument KPSP didapatkan sebanyak 97% anak perkembangannya sesuai dengan usia, hanya 3% atau 2 orang dari 66 anak yang diperiksa nilai KPSP meragukan. Edukasi yang diberikan kepada orang tua berupa pentingnya orangtua memeriksa pertumbuhan dan perkembangan balita, waktu dan kekerapan orangtua melakukan pemeriksaan dan bagaimana memberikan asupan gizi daan stimulasi yang benar dan seimbang sesuai usia anak sehingga tercapai tumbuh kembang anak yang optimal.
Copyrights © 2017