Gulma senduduk adalah salah satu gulma dominan yang ditemukan di areal budidaya tanaman, sehingga juga menyebabkan limbah gulma meningkat. Pemanfaatan limbah gulma ini perlu dilakukan agar limbah tidak mengganggu pertumbuhan tanaman di sekitarnya. Penggunaan herbisida yang umumnya digunakan mulai dikurangi karena dampak negatifnya terhadap lingkungan. Bioherbisida pra tumbuh menjadi alternatif pengendalian gulma preventif yang ramah lingkungan dan mampu mematikan biji-biji gulma yang akan berkecambah. Gulma senduduk mengandung senyawa alelokimia yang dapat dimanfaatkan sebagai bioherbisida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bahan alternatif bioherbisida, melihat pengaruhnya terhadap daya tumbuh gulma dan kondisi fisik tanah, serta mengetahui jenis gulma yang tumbuh di areal budidaya. Penelitian dilaksanakan di areal percobaan Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, mulai bulan Januari sampai Februari. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan 4 perlakuan yaitu PO (Kontrol), P1 (Herbisida 1%), P2 (Bioherbisida 1 liter), dan P3 (Bioherbisida 2 liter). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila berpengaruh nyata pada taraf 5% maka dilanjutkan dengan Uji Tuckey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma senduduk belum dapat dijadikan alternatif bahan pembuatan bioherbisida, karena belum menunjukkan pengaruh nyata terhadap daya tumbuh gulma. Pemberian bioherbisida tidak memberikan perubahan atau kerusakan pada kondisi tanah di areal budidaya. Gulma yang ditemukan di areal pengamatan adalah Asystasia intrusa.Â
Copyrights © 2022