Amerta Nutrition
Vol. 6 No. 3 (2022): AMERTA NUTRITION

Jenis dan Durasi Olahraga untuk Mencegah Premenstrual Syndrome: Sistematik Review

Helen Alvia Clarita (Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia)
Fatqiatul Wulandari (Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia)
Trias Mahmudiono (Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia)
Stefania Widya Setyaningtyas (Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia)



Article Info

Publish Date
09 Sep 2022

Abstract

Latar Belakang: Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala fisik, emosi, dan perilaku pada wanita usia produktif, biasanya terjadi pada fase luteal sebelum mentruasi. Gejala yang parah dapat menggangu aktivitas harian seorang wanita Hal ini terjadi akibat adanya beberapa faktor penyebab seperti hormon yang fluktuatif, status gizi wanita dan gaya hidup termasuk olahraga yang teratur. Pada kondisi mengalami PMS dengan melakukan olahraga mampu melepaskan senyawa dalam tubuh yang memberikan perbaikan gejala PMS sehingga menjadikan olahraga sebagai salah satu terapi yang direkomendasi dalam managemen gejala PMS. Tujuan: Systematic review ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis olahraga dan durasi olahraga yang dapat digunakan dalam pencegahan kejadian PMS. Ulasan: Sebanyak 749 artikel berhasil diidentifikasi dari tiga database yaitu Pubmed, Science Direct, dan Scopus. Didapatkan 12 penelitian berdasarkan kriteria inklusi untuk diikutsertakan kedalam systematic review. Hasil telaah dari 12 artikel menunjukkan bahwa wanita dengan PMS memiliki gejala PMS yang lebih rendah setelah melakukan olahraga ringan, sedang, hingga berat. Beberapa jenis olahraga yang terbukti menurunkan PMS adalah berbagai olahraga aerobik seperti senam, zumba, bersepeda, lari, renang, latihan relaksasi, yoga, latihan beban, whole body vibration. Durasi minimal untuk merasakan manfaat olahraga dilakukan selama 4 minggu. Durasi yang lebih lama menunjukkan hasil yang efektif. Kesimpulan: Berbagai jenis olahraga dari olahraga ringan hingga berat serta durasi yang bervariasi minimal dilakukan selama 4 minggu terbukti menurunkan gejala PMS pada wanita. Hal ini membuktikan bahwa olahraga dapat digunakan sebagai salah satu rekomendasi terapi PMS bagi wanita. 

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

AMNT

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health Other

Description

Amerta Nutrition (p-ISSN:2580-1163; e-ISSN: 2580-9776) is a peer reviewed open access scientific journal published by Universitas Airlangga. The scope for Amerta Nutrition include: public health nutrition, community nutrition, clinical nutrition, dietetics, food science and food service management. ...