Tanaman Bawang merah (Allium ascolonicum L.) mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan karena digemari oleh masyarakat terutama sebagai bumbu masakan. Salah satu jenis tanah di Kalimantan Barat yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya Bawang merah adalah tanah Aluvial, luas tanah mencapai 15.282,13 km2 atau 10,41% dari luas Kalimantan Barat. Untuk meningkatkan produktifitas tanah Aluvial yang memiliki kendala diantaranya melalui pemberian kompos, yang merupakan hasil samping (limbah) ternak sapi dengan dekomposer Trichoderma. Pemberian kompos di harapkan dapat menambah unsur hara di dalam tanah sehingga dapat meningkatkan hasil bawang merah di Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompos dan Trichoderma sp terhadap hasil bawang merah di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan dua faktor, faktor pertama (petak utama) yaitu trichoderma (t) yang terdiri dari 2 taraf dan faktor kedua (anak petak) adalah kompos (k) terdiri dari 4 taraf perlakuan, diulang sebanyak 3 kali sehingga ada 24 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Trichoderma dan kompos berpengaruh tidak nyata dan tidak terjadi interaksi antara keduanya. Setiap peningkatan dosis kompos terjadi peningkatan hasil semua variabel pengamatan diantaranya: jumlah daun, jumlah umbi dan berat umbi perrumpun.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022