Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SUBSTITUSI PUPUK ANORGANIK DENGAN PUPUK ORGANIK ASAL UNGGAS YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN BIOCHAR UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN PADA LAHAN SUBOPTIMAL Rita Hayati, Edy Syafril Hayat, Sri Andayani,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budidaya tanaman pangan yang dilaksanakan di Indonesia umumnya identik dengan penggunaan pupuk anorganik dosis tinggi sebagai pensuplai utama unsur hara. Terabaikannya penggunaan pupuk organik diperparah oleh munculnya program yang menuntut penggunaan pupuk anorganik dosis tinggi untuk mensuplai nutrisi tanaman varietas unggul. Akibat dari kurangnya penggunaan pupuk organik dalam jangka waktu yang lama, maka kondisi tanah tersebut umumnya mencapai kejenuhan produksi meskipun dosis pupuk terus ditingkatkan atau levelling off. Dihadapkan pada keterbatasan kesuburan tanah suboptimal antara lain : rendahnya pH tanah, hara makro, kapasitas tukar kation, dan kejenuhan basa, serta tingginya kadar Al, Fe, Mn, maka alternatif penggunaan pupuk organik yang dikombinasikan dengan amelioran seperti biochar sekam padi merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesuburan tanah suboptimal. Penelitian dilaksanakan di polibag dengan menggunakan tanah aluvial yang berasal dari lahan sawah pasang surut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dalam bentuk Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang terdiri dari kombinasi pupuk unggas dengan biochar, dengan menggunakan tanaman jagung sebagai tanaman indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi 5 ton/ha pupuk kandang burung puyuh atau pupuk kandang ayam dengan 5 ton/ha biochar sekam padi berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pH tanah, C-organik tanah, tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman jagung.
PENGARUH APLIKASI PUPUK CAIR ASAL BUAH MAJA DAN SABUT KELAPA TERHADAP TANAMAN KANGKUNG PADA TANAH SUBOPTIMAL edy syafril hayat; Sri Andayani; Susilawati Soeyoed
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 23, No 2 (2021): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v23i2.9242

Abstract

Penelitian bertujuan  ini  untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk organik cair asal buah maja dan sabut kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung yang ditanam di tanah suboptimal. Tanah suboptimal  yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tanah alluvial, yang berasal dari lingkungan kampus Universitas Panca Bhakti (UPB)  yang termasuk dalam daerah aliran sungai (DAS) Kapuas. Metode penelitian yang digunakan adalah  metode eksperimental di polibag dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor I adalah perlakuan aplikasi pupuk cair asal buah maja dengan kode m yang terdiri dari 3 taraf perlakuan  yaitu m1= aplikasi pupuk cair buah maja dengan konsentrasi 10%, m2= aplikasi pupuk cair buah maja dengan konsentrasi 30%  dan m3= aplikasi pupuk cair buah maja dengan konsentrasi 50% . Faktor II adalah perlakuan aplikasi pupuk cair asal sabut kelapa dengan kode s yang terdiri dari 3 taraf  yaitu s1= aplikasi pupuk cair sabut kelapa dengan konsentrasi 10%, s2= aplikasi pupuk cair sabut kelapa dengan konsentrasi 30%  dan s3= aplikasi pupuk cair sabut kelapa dengan konsentrasi 50% . Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk cair asal sabut kelapa berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman kangkung, namun tidak terjadi interaksi antara pupuk cair asal buah maja dengan pupuk cair asal sabut kelapa terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah klorofil, dan produksi tanaman. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah aplikasi pupuk cair sabut kelapa dengan konsentrasi 50% menghasilkan pertumbuhan tanaman kangkung terbaik yaitu dengan jumlah daun rata-rata 13,05 helai.Kata kunci  : Pupuk cair, buah maja, sabut kelapa, tanah suboptimal, kangkung
PENGAYAAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN LUMPUR LAUT DAN BIOCHAR SEKAM PADI PADA TANAMAN PADI DI TANAH SULFAT MASAM sri andayani; Edi Syafril Hayat
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 21, No 1 (2019): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v21i1.3595

Abstract

Tanah sulfat masam merupakan salah satu  tanah suboptimal, memiliki potensi untuk pengembangan budidaya tanaman, namun  memiliki keterbatasan : rendahnya kadar  pH tanah, hara N,P dan K, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, tingginya kadar Al, Fe, Mn,  maka alternatif penggunaan bahan organik  tersedia lokal seperti tandan kosong sawit (TKKS) berpeluang dimanfaatkan menjadi kompos yang diperkaya  untuk memperbaiki kesuburan tanah tersebut . Belum ada rekomendasi khusus tentang aplikasi kompos yang diperkaya pada tanah sulfat masam. Anjuran umum yaitu aplikasi kompos secara tunggal dengan dosis 5-15 ton/ha. Sehingga perlu metode baru melalui perlakuan pengayaan  kompos (compost enrichment) dengan  amalioran yang tersedia lokal seperti lumpur laut dan biochar sekam padi. Penelitian bertujuan : menghasilkan dosis terbaik  kompos TKKS  diperkaya  yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (experiment design), dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilaksanakan di Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, mulai bulan Maret sampai Juli 2018. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa perlakuan t3 (aplikasi kompos  TKKS, lumpur laut sebanyak 15 ton/ha)   memberikan pengaruh  nyata terhadap jumlah anakan produktif tanaman padi yaitu sebanyak 18,58 anakan. Selanjutnya untuk variabel tinggi tanaman padi, perlakuan t3 juga menghasilkan rata-rata tertinggi yaitu 89,33 cm. Perlakuan t8 (aplikasi kompos  TKKS, lumpur laut dan arang sekam padi sebanyak 10 ton/ha) menghasilkan berat gabah tertinggi yaitu 346,3 gram/m2, dan perlakuan t9 (aplikasi sebanyak 15 ton/ha ketiga bahan tersebut) menghasilkan berat gabah 1000 butir tertinggi yaitu 24,989 gram.                                                                                                   Kata kunci : Kompos, Lumpur Laut, Tanah Sulfat Masam
Aplikasi Abu Sekam Padi dan Pupuk Hayati Terhadap Kesuburan Lahan Suboptimal dan Tanaman Padi sri Andayani; Edi Syahril Hayat; Rita Hayati
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 11 No 1 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v11i1.165

Abstract

Lahan di Indonesia cukup luas, sekitar 157,2 juta ha merupakan lahan suboptimal dari luas daratan 189,1 juta ha. Namun lahan ini memiliki produktivitas yang rendah karena keterbatasan kesuburan tanah yaitu : rendahnya pH tanah, hara N,P dan K, kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB), serta tingginya kadar Al, Fe, Mn. Alternatif penggunaan abu sekam padi dan pupuk hayati merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan kesuburan tanah suboptimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas tanah suboptimal basah dan pertumbuhan tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat dari bulan Maret-September 2020. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 2 perlakuan. Perlakuan pertama : abu sekam padi (kode a), a1= 0,75 kg/petak, a2= 1,5 kg/petak, a3= 2,25kg/petak. Perlakuan kedua : pupuk hayati Trichoderma sp (kode t), t1=10 ml/liter, t2=20 ml/liter, t3=30 ml/liter, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kombinasi abu sekam padi sebanyak 1,5 kg/petak (15 ton/ha) dan pupuk hayati Trichoderma sp sebanyak 30 ml/liter (perlakuan a2t3) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman padi. Sementara variable pH tanah, unsur hara N, P, K, dan jumlah klorofil memberikan pengaruh yang tidak nyata.
EFFECT OF COMPOST AND TRICHODERMA ON ONION GROWTH AND YIELD Mulyadi Mulyadi; Edy Syafril Hayat; Sri Andayani
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 3: Agustus 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i3.1886

Abstract

Tanaman Bawang merah (Allium ascolonicum L.) mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan karena digemari oleh masyarakat terutama sebagai bumbu masakan. Salah satu jenis tanah di Kalimantan Barat yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya Bawang merah adalah tanah Aluvial, luas tanah mencapai 15.282,13 km2 atau 10,41% dari luas Kalimantan Barat. Untuk meningkatkan produktifitas tanah Aluvial yang memiliki kendala diantaranya melalui pemberian kompos, yang merupakan hasil samping (limbah) ternak sapi dengan dekomposer Trichoderma. Pemberian kompos di harapkan dapat menambah unsur hara di dalam tanah sehingga dapat meningkatkan hasil bawang merah di Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompos dan Trichoderma sp terhadap hasil bawang merah di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan dua faktor, faktor pertama (petak utama) yaitu trichoderma (t) yang terdiri dari 2 taraf dan faktor kedua (anak petak) adalah kompos (k) terdiri dari 4 taraf perlakuan, diulang sebanyak 3 kali sehingga ada 24 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Trichoderma dan kompos berpengaruh tidak nyata dan tidak terjadi interaksi antara keduanya. Setiap peningkatan dosis kompos terjadi peningkatan hasil semua variabel pengamatan diantaranya: jumlah daun, jumlah umbi dan berat umbi perrumpun.
Effect of Combination of Poultry Manure and Rice Husk Biochar on Soil Fertility and Rice Plants Edy Syafril Hayat; Sri Andayani; Rita Hayati
International Journal of Multi Discipline Science Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 Number 1 February 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/ij-mds.v6i1.3751

Abstract

Rice plants occupy a strategic position as a staple food producer for the people of Indonesia. Faced with limited suboptimal soil fertility, especially low levels of nutrients and soil pH, the use of organic fertilizers combined with local ameliorants is one solution to increase soil fertility. The purpose of this study was to obtain a combination of chicken or quail manure with rice husk biochar, which can reduce the use of inorganic fertilizers (urea, SP-36, and KCl). This study used a completely randomized design (CRD) consisting of 7 treatments (A, B, C, D, E, F, and G) which was a combination of 100% to 25% inorganic fertilizer of the recommendations, chicken manure or bird manure quail 5 tons/ha, and rice husk biochar 5 tons/ha. The parameters observed were plant height, total chlorophyll, seed dry weight, soil pH, soil NPK content, and Al-dd content. Observational data were analyzed with the F test at the 5% level then further tests were carried out using the Honest Significant Difference (HSD) test. The results showed that the treatments had a very significant effect, namely C, D, and E treatments resulted in a decrease in Al-dd, and an increase in K and had a significant effect on rice plant height. It was concluded that a combination of 5 tons/ha of chicken manure or quail manure with 5 tons/ha of biochar could increase soil fertility and rice plant height during the vegetative period and could substitute inorganic fertilizers up to 50% of the recommended dose.