Industri garam di Provinsi Nusa Tenggara Timur masih menggunakan cara manual dalam proses pencampuran garam dengan yodium yaitu dengan cara mengaduk bolak-balik setumpuk garam yang telah disemprotkan larutan iodat dalam garam dengan konsentrasi tertentu. Pencampuran seperti ini sangat tidak praktis, efisien dan efektif. Dari permasalahan tersebut perlu dilakukanya Rancang Bangun Mesin Mixer Iodisasi Garam Halus Sistem Injeksi Skala Home Industri Dengan Metode VDI 2222 yang bertujuan untuk membantu proses iodisasi garam di Provinsi Nusa Tenggara Timur sehingga produksi garam konsumsi sesuai standar SNI 3556. Dari hasil perancangan menghasilkan mesin mixer iodisasi garam dengan wadah berbahan stainless steel berkapasitas 25 kg, pengaduk tipe dayung dengan putaran 60,76 rpm yang digerakan oleh motor listrik 0,5 HP 1400 rpm dengan menggunakan transmisi kombinasi puli dan sabuk untuk memperkecil putaran. Sistem penyemprotan menggunakan sistem injeksi dengan tekanan berasal dari pompa DC 12 V dengan kecepatan aliran nozzle , kecepatan aliran dan daya pompa 36 watt. Hasil pengujian kandungan yodium pada garam krosok sebelum proses iodisasi adalah 0 ppm, kemudian dilakukanya proses iodisasi dengan perbandingan komposisi pencapuran 25kg garam krosok, 1,25g kio3 dan 25ml air dan lama waktu pengadukan pada pengujian 1 = 3 menit, pengujian 2 = 4 menit dan pengujian 3 = 5menit. Dan setelah dilakukanya proses pengadukan sehingga menghasilkan garam dengan kandungan yodium pada pengujian 1= 55,65 ppm, pengujian 2 = 53,83 ppm dan pada pengujian 3 = 49.16ppm. Dengan adanya alat ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas prokduksi garam di NTT.
Copyrights © 2022