Komunikasi keluarga antara orang tua dan anak sangat menentukan pembentukan karakter islami anak berdasarkan Al-Qur'an dan hadis, terutama pada usia sekolah dasar (6-12 tahun). Orang tua diharapkan menjadi pendengar dan komunikator ulung yang dapat membangun koordinasi-interaksi dalam mengasuh anak. Namun, ada hambatan ketika kedua orang tua bekerja penuh waktu sehingga intensitas pertemuan terbatas. Peneliti ingin mengetahui pola komunikasi keluarga orang tua bekerja terhadap perkembangan karakter islami anak usia sekolah dasar dengan studi kasus pada dua keluarga di Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Jenis penelitian kualitatif menggunakan studi kepustakaan, observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan dua keluarga yang sama-sama merupakan pasangan suami-istri yang bekerja menerapkan pola komunikasi keluarga berbeda dalam upaya mengembangkan karakter religius anak. Keluarga I menggunakan pola komunikasi persamaan (equality pattern) dengan pengasuhan keteladanan dan pembiasaan, sedangkan Keluarga II menerapkan komunikasi seimbang terpisah (balance split pattern) dengan pengasuhan pembiasaan tanpa keteladanan.
Copyrights © 2022