Latar Belakang: Tuberkulosis dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui transmisi udara (droplet dahak pasien penderita tuberkulosis). Pasien yang terinfeksi tuberkulosis akan memproduksi droplet yang mengandung sejumlah basil kuman TB ketika mereka batuk, bersin, atau berbicara. Orang yang menghirup basil kuman TB tersebut dapat terinfeksi tuberkulosis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien TB Paru dengan kejadian TB paru. Metode: Penelitian ini adalah survey analitik melalui pendekatan studi cross sectional. Populasi sebanyak 787 responden. Penelitian ini dilaksanakan di Komite Wilayah Penanggulangan TB Care Aisyiyah pada tanggal 16-17 November tahun 2020. Besar sampel berjumlah 99 orang yang menderita TB Paru yang ada di studi dokumentasi tahun 2020 dengan metode random sampling. Hasil: Distribusi frekuensi kejadian TB Paru dari 99 responden terdapat 80 responden (80,8%) yang Basil Tahan Asam+ (BTA+), responden dengan umur yang tua sebanyak 68 orang (68,7), dan responden yang jenis kelamin laki-laki sebanyak 63 orang (63,6%). Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan kejadian TB Paru (p= 0,093<0,10) dan ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian TB paru (p= 0,030<0,10). Saran: Diharapkan KWP TB Care Aisyiyah Palembang lebih meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap TB paru dan selalu memberikan penyuluhan tentang bahayanya penyakit TB paru. Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, Kejadian TB Paru
Copyrights © 2022