Unit pengolahan gas alam seperti Dew Point Control Unit (DPCU) dirancang untuk mengurangi senyawa pengotor seperti uap air, hidrokarbon berat, CO2, senyawa BTEX (Benzene-Toluene-Etil Benzene-Xylene), senyawa sulfur, dll. Pengotor tersebut dapat dihilangkan melalui proses pendinginan gas alam pada suhu rendah untuk mengembunkan senyawa impurities sehingga dapat dipisahkan dari gas metana. Namun permasalahan yang sering dihadapi di lapangan adalah ketika suhu operasi diturunkan serendah mungkin pada tekanan tinggi dapat menyebabkan terbentuknya metana hydrate di DPCU. Untuk mencegah terbentuknya hydrate di Gajah Baru Central Process Platform dilakukan injeksi MEG (Mono-ethylene Glycol). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh injeksi MEG terhadap %mass of rich MEG dan hydrate formation temperature dari gas process dengan low molecular weight (16,54 lb/mol) dan low water content (0,0056 fraksi mol). Dalam praktiknya, simulasi ini dilakukan menggunakan software Hysys V12 dengan model termodinamika yaitu Peng-Robinson. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah volumetric rate dari MEG (dari 0 hingga 13,5 USGPM), molar flow rate dari gas process (72,5 dan 235 MMSCFD), serta tekanan dari Low Pressure Compressor (500 dan 660 psig) pada suhu operasi di Low Temperature Separator (LTS) sebesar 40˚F. Hasil simulasi menunjukkan bahwa injeksi MEG dapat mengurangi pembentukan hydrate di gas process yang dibuktikan dengan semakin tinggi molar flow rate dari gas process menyebabkan nilai %mass of rich MEG semakin meningkat (39,33% pada 660 psi dan 34,56% pada 500 psi). Tingginya nilai %mass of rich MEG menyebabkan nilai hydrate formation temperature menjadi semakin rendah (seperti yang terjadi pada Case A = 24,5348˚F dan Case D = 23,9904˚F).
Copyrights © 2022