Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas fisik maggot yang difermnetasi dengan menggunakan Saccharomyces cerevisia. Adapun kualitas fisik tersebut meliputi pH, bau, warna dan tekstur maggot setelah difermentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata pH dari yang tertinggi yakni level pemberian 0% (7,75±0,50), level pemberian 0,5% (7,50±0,58), level pemberian 1% (7,50±0,58), level pemberian 1,5% (7,25±0,50) dan level pemberian 2% (6,00±0,82). Rata – rata tekstur dari yang terendah yakni level pemberian 0% (2,81±0,01), level pemberian 0,5% (3,00±0,01), level pemberian 1% (3,16±0,04), level pemberian 1,5% (3,40±0,01) dan level pemberian 2% (3,52±0,02). Rata – rata bau maggot setelah difermentasi dari yang terendah yakni level pemberian 0,5% (1,88±0,01), level pemberian 0% (2,89±0,02), level pemberian 1% (2,94±0,07), level pemberian 1,5% (3,07±0,02) dan level pemberian 2% (3,29±0,01). Sedangkan rata – rata pada warna maggot yakni dengan level pemberian 0% (1,72±0,03), level pemberian 0,5% (1,79±0,09), level pemberian 1% (1,87±0,07), level pemberian 1,5% (2,02±0,13) dan level pemberian 2% (2,33±0,39). Kesimpulannya bahwa level pemberian Saccharomyces cerevisia memberikan dampak yang sagat berbeda nyata terhadap kualitas fisik maggot yang meliputi pH, bau, tekstur dan warna. Perlakuan level pemberian 2% memberikan dampak yang paling optimal terhadap kualitas fisik maggot.
Copyrights © 2022