PRIMER (Prima Medical Journal)
Vol. 7 No. 1 (2022): Edisi April

Perbandingan Penggunaan Gips Sintetik dan Gips Tradisional pada Pasien Fraktur Tertutup di Rehabilitasi Harapan Jaya Pematang Siantar Tahun 2014-2015

Tiorasi Pakpahan (Universitas Prima Indonesia)
Andrian Khu (Universitas Prima Indonesia)
Muhammad Rizal Renaldi (Universitas Prima Indonesia)
Tri Adi Mylano (Universitas Prima Indonesia)
Ade Arhamni (Universitas Prima Indonesia)
Oliviti Natali (Universitas Prima Indonesia)



Article Info

Publish Date
19 Aug 2022

Abstract

Immobilisasi adalah upaya yang dilakukan untuk menahan fragmen tulang sehingga kembali seperti semula secara optimal. Immobilisasi biasanya menggunakan plaster of paris (gips) atau dengan bermacam-macam bidai dari plastic atau metal. Metode ini digunakan pada fraktur tertutup untuk mempertahankan posisinya dalam proses penyembuhan. Fraktur tertutup (closed) adalah tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, disebut dengan fraktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi. Gips adalah balutan ketat yang digunakan untuk imobilisasi bagian tubuh dengan menggunakan bahan gips tipe plester atau fiberglass. Gips terdiri dari  dua jenis bahan yaitu sintetik dan tradisional. Data dari Riset Kesehatan Dasar 2007  di Indonesia terjadi kasus fraktur yang disebabkan oleh cedera antara lain karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma benda tajam ataupun tumpul. Dari 45.987 peristiwa terjatuh yang tertinggi yang mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5%), dari 14.127 trauma benda tajam atau tumpul. Di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 didapatkan sekitar 2.700 orang mengalami insiden fraktur, 56% penderita mengalami kecacatan fisik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan gips Sintetik dan gips Tradisional di Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya Pematang Siantar tahun 2014-2015. Metode: Desain penelitian adalah studi kasus dengan sampel 50 data yang dipilih secara purposive yaitu dengan menggunakan data yang paling lengkap. Hasil: Pada penelitian ini, kelompok umur tertinggi yang menggunakan gips akibat fraktur tertutup terdapat pada umur 26-45 tahun sebesar 26% dengan jenis kelamin terbanyak pada laki-laki 58%.Penggunaan gips terbanyak pada fraktur tertutup adalah gips Tradisional sebanyak 64% dan lama penggunaan gips terbanyak 8-10 minggu (37,5%).Komplikasi terbanyak adalah berhubungan dengan immobilisasi 31,2% penggunaan gips Tradisional.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

PRIMER

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Health Professions Immunology & microbiology Medicine & Pharmacology Public Health

Description

Anestesiologi Anti-Aging Medicine Biokimia Biologi Sel dan Molekuler Biomedik Dermatologi dan Venerologi Epidemiologi Farmasi/Farmakologi dan Toksikologi Forensik Geriatrik Histopatologi Ilmu Bedah Ilmu Kesehatan Anak Ilmu Penyakit Dalam Ilmu penyakit Saraf Ilmu Penyakit THT Kedokteran Komunitas ...