Jurnal Ilmiah Agribios
Vol 20 No 2 (2022): NOVEMBER

PERILAKU PETANI DALAM BUDIDAYA SAYUR: SUATU TINJAUAN DARI PERSPEKTIF TEORI GEORGE HOMANS

Diah Puspaningrum (Program Studi Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Jember)
Sri Subekti (Program Studi Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Jember)
Aryo Fajar Sunartomo (Program Studi Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Jember)
Lenny Luthfiyah (Program Studi Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Jember)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2022

Abstract

Budidaya tanaman sayur masih memiliki peluang pasar sehingga berpotensi untuk terus dikembangkan. Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember merupakan salah satu desa yang memiliki potensi besar dalam produksi sayur-sayuran di Kabupaten Jember. Budidaya adalah sub sektor hulu yang harus diperhatikan karena menentukan keberhasilan keseluruhan sistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku petani dalam berusahatani sayur dengan menggunakan perspektif Teori George Homans. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penentuan daerah penelitian secara purposif, pengumpulan data dengan Teknik indepth interview, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis data secara interaktif dari Miles dan Huberman. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat dua macam jaringan yang dimiliki oleh petani sayur yaitu jaringan individu dan jaringan kelompok; (2) Petani sayur tidak bertindak secara rasional sepenuhnya tetapi senantiasa berfikir untung rugi yang berkaitan dengan alasan berbudidaya tanaman sayur, membuat benih sendiri, menggunakan pupuk kimia, menyewa lahan; memasarkan sayurnya ke tengkulak atau langsung ke Pasar Tanjung; (3) Informasi yang dimiliki petani berasal dari petani lain, media massa dan tengkulak untuk mengembangkan alternatif guna memperhitungkan untung rugi yang meliputi, pemilihan komoditas, membuat pupuk dan pestisida organik dan melakukan pemasaran hasil; (4) Keterbatasan petani dalam budidaya sayur adalah keterbatasan pemilikan lahan, lahan yang relatif sempit, keterbatasan pupuk bersubsidi, keterbatasan relasi dengan tengkulak dan keterbatasan sarpras dalam berusahatani sayur; (5) Menjadi petani sayur menjadi pilihan, sebagian petani yang melakukan pemasaran kepada tengkulak atau pedagang tidak hanya masalah keuntungan tetapi etika.

Copyrights © 2022