Perkembangan suatu kawasan akan diikuti oleh terjadinya perubahan fungsi lahan secara besar-besaran, kawasan konservasi beralih menjadi kawasan produksi, permukaan tanah yang hijau vegetatif berubah menjadi kawasan kedap air, sehingga mencegah rembesan air hujan ke dalam tanah secara alami dan menghasilkan koefisien limpasan yang terus membesar dari waktu ke waktu, yang secara langsung mempengaruhi sistem drainase kawasan permukiman dan/atau drainase perkotaan. Saat ini dikenal paradigma baru mengenai drainase, yaitu pembuangan massa air dengan mengalirkan limpasan air hujan ke saluran pembuangan air terdekat, sedangkan pradigma baru ialah secepat mungkin menyimpan limpasan air hujan dengan meresapkannya ke dalam tanah melalui sumur resapan, waduk, kolam retensi dan sebagainya dengan konsep drainase berwawasan lingkungan (ecodrain). Hasil penelitian menunjukkan sistem drainase berwawasan ecodrain dilakukan pada bangunan depo dengan menggunakan kombinasi saluran tertutup dari konstruksi beton, untuk di bagian tengah depo, dengan ukuran 800x800 mm. Saluran terbuka, untuk di bagian tepi, keliling depo ditambah dengan 45 sumur resapan dimensi 10cm kedalamaman 20cm. Komposisi ecodrain dengan sistem saluran rencana mereduksi debit runoff 0,1211m3/detik menjadi zero runoff.
Copyrights © 2022