Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN (ECODRAIN) DI DEPO BACK UP AREA KBN SBU KAWASAN MARUNDA Anom Wibisono; Eka Nur Fitriani; Paksi Dwiyanto Wibowo
Konstruksia Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.14.1.40-50

Abstract

Perkembangan suatu kawasan akan diikuti oleh terjadinya perubahan fungsi lahan secara besar-besaran, kawasan konservasi beralih menjadi kawasan produksi, permukaan tanah yang hijau vegetatif berubah menjadi kawasan kedap air, sehingga mencegah rembesan air hujan ke dalam tanah secara alami dan menghasilkan koefisien limpasan yang terus membesar dari waktu ke waktu, yang secara langsung mempengaruhi sistem drainase kawasan permukiman dan/atau drainase perkotaan. Saat ini dikenal paradigma baru mengenai drainase, yaitu pembuangan massa air dengan mengalirkan limpasan air hujan ke saluran pembuangan air terdekat, sedangkan pradigma baru ialah secepat mungkin menyimpan limpasan air hujan dengan meresapkannya ke dalam tanah melalui sumur resapan, waduk, kolam retensi dan sebagainya dengan konsep drainase berwawasan lingkungan (ecodrain). Hasil penelitian menunjukkan sistem drainase berwawasan ecodrain dilakukan pada bangunan depo dengan menggunakan kombinasi saluran tertutup dari konstruksi beton, untuk di bagian tengah depo, dengan ukuran 800x800 mm. Saluran terbuka, untuk di bagian tepi, keliling depo ditambah dengan 45 sumur resapan dimensi 10cm kedalamaman 20cm. Komposisi ecodrain dengan sistem saluran rencana mereduksi debit runoff  0,1211m3/detik menjadi zero runoff.
Optimasi Proporsi Sumber Daya Proyek dengan Menggunakan Aplikasi Java pada Bangunan Konstruksi Pabrik Risma Apdeni; Zel Citra; Paksi Dwiyanto Wibowo; Yosie Malinda
CIVED Vol 9, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v9i3.120779

Abstract

Proporsi sumber daya dalam suatu konstruksi proyek sangat penting direncanakan secara tepat dan efisien. Sumber daya tersebut terdiri dari tenaga kerja (manusia), bahan bangunan (material), serta peralatan yang digunakan. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menentukan proporsi sumber daya proyek untuk proyek konstruksi bangunan pabrik gudang Finish Good PT Charoen Pokphand Indonesia. Pada penelitian ini, proporsi optimal sumber daya proyek dianalisis menggunakan aplikasi Java dan dibatasi pada analisis sumber daya material, tenaga kerja, dan peralatan. Proyek pembangunan gudang Finish Good sesuai rencana anggaran biaya pekerjaan menelan biaya sebesar Rp 21.651.400.000 dengan luas bangunan ±6000 m2, dan durasi pelaksanaan pekerjaan selama 120 hari. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh proporsi kondisi optimal sebesar 66,053% untuk sumber daya material dengan total biaya senilai Rp 14.301.399.242; sumber daya manusia atau upah sebesar 17,895% dengan total biaya senilai Rp 3.874.518.000; sumber daya peralatan sebesar 9,263% dengan total biaya senilai Rp 2.005.569.182, serta proporsi untuk biaya subkontraktor sebesar 6,789% dengan total biaya senilai Rp. 1.469.913.546.
Integrasi Pemanfaatan Sumur Biopori Sebagai Drainase Vertikal dan Pengolahan Sampah Organik di Kelurahan Kembangan Meruya Selatan Zel Citra; Yosie Malinda; Paksi Dwiyanto Wibowo; Suci Putri Elza; Erlangga Rizqi Fitriansyah
Jurnal Pengabdian West Science Vol 3 No 05 (2024): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v3i05.1141

Abstract

Akibat curah hujan yang cukup tinggi di Indonesia, maka muncul persoalan genangan air hujan yang terlalu lama di halaman rumah masyarakat. Hal ini tidak dapat dipandang remeh karena dapat menimbulkan beragam penyakit. Penyebabnya merupakan dampak minimnya resapan air di ruas-ruas ruang terbuka di kawasan tersebut yang semakin memperparah dampak limpasan air hujan yang ditimbulkan. Berdasarkan data dari KLHK tahun 2020, sampah rumah tangga juga jumlahnya sangat banyak. Dalam rangka memberi solusi bagi persoalan air hujan, lingkungan dan kesehatan masyarakat serta pengolahan sampah limbah warga di sekitar Kelurahan Kembangan Meruya Selatan tersebut maka diusulkan program pengabdian berjudul “Integrasi Pemanfaatan Sumur Biopori Sebagai Drainase Vertikal dan Pengolahan Sampah Organik”. Hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Prodi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana kepada Mitra, dimana hasilnya mitra merasa cukup puas dengan tingkat harapan sebesar 95% dan kepuasan mencapai 98%.
Peningkatan Pemahaman Masyarakat terkait Manfaat Sumur Biopori sebagai Drainase Vertikal dalam Mengatasi Banjir di Kelurahan Meruya Selatan Yosie Malinda; Zel Citra; Paksi Dwiyanto Wibowo; Anom Wibisono
Jurnal Pengabdian West Science Vol 3 No 05 (2024): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v3i05.1142

Abstract

Topografi Jakarta bervariasi, namun sebagian besar berada pada dataran rendah dengan kemiringan antara 0-2% dan ketinggian rata-rata sekitar 7 meter di atas permukaan air laut. Musim penghujan dimulai pada Oktober-Maret, sedangkan musim kemarau biasanya dimulai pada bulan April-September. Curah hujannya rata-rata 920,1 milimeter pertahun. Menurut Badan Nasional Penanggulan Bencana (2020), Jakarta Barat dengan 18 kelurahan, 2.887 orang mengungsi, Jakarta Utara dengan 5 kelurahan, 738 orang mengungsi, Jakarta Timur dengan 6 kelurahan, 3.640 orang mengungsi, Jakarta Pusat dengan data nihil dan Jakarta Selatan dengan 10 kelurahan, 4.209 orang mengungsi dan ketinggian air mencapai 0,3-1,2 meter. Banjir di Jakarta sudah menjadi masalah yang kerap terjadi terutama dengan adanya faktor sekunder dan faktor primer. Faktor sekunder adalah intensitas hujan yang tinggi. Faktor primer adalah kebiasaan masyarakat membuang sampah pada saluran air perkotaan, banyak saluran drainase yang menyempit oleh padatnya bangunan, menebalnya sedimentasi yang terakumulasi oleh sampah di aliran badan air, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Oleh karena itu, munculah ide pembuatan lubang resapan biopori dimana bahan utamanya adalah sampah organik. Lubang resapan biopori (LRB) itu sendiri merupakan lubang vertikal silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan ukuran diameter 10-30 cm, dengan kedalaman 50-100 cm atau bila permukaan air tanahnya dangkal, maka tidak sampai kedalaman air tanah. Pemberdayaan kepada masyarakat menekankan pada aspek keterampilan, pengetahuan, keahlian untuk meningkatkan kapasitas dirinya yang cukup, sehingga jika terjadi suatu bencana banjir maka masyarakat sekitar dapat diberdayakan secara mandiri untuk mengatasinya. Teknik yang sederhana dalam mengatasi banjir, maka diusulkan program pengabdian berjudul “Peningkatan Pemahaman Masyarakat terkait Manfaat Sumur Biopori sebagai Drainase Vertikal dalam Mengatasi Banjir di Kecamatan Kembangan Meruya Selatan”.
Implementasi Pembuatan Konstruksi Sumur Biopori Di Kelurahan Meruya Selatan Anom Wibisono; Zel Citra; Yosie Malinda; Paksi Dwiyanto WIbowo
Jurnal Pengabdian West Science Vol 3 No 05 (2024): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v3i05.1151

Abstract

Tindakan untuk meminimalisir kejadian genangan atau banjir di wilayah DKI Jakarta serta meningkatkan konservasi air untukterjaminnya ketersediaan air bersih di Kota Jakarta, maka salah satu solusinya dengan Pekerjaan Pembuatan Lubang Biopori dan Sumur Resapan di wilayah di Kota Jakarta. Biopori adalah teknik sederhana untuk melindungi tanah dan menghasilkan kualitas air yang bersih. Biopori dibuat dengan prinsip ekohidrologi, yaitu untuk memperbaiki kondisi tanah sehingga fungsi hidrologi ekosistem terjaga. Teknik ini bisa digunakan pada area padat pemukiman dan tidak memiliki lahan terbuka sama sekali, atau area persawahan di area perbukitan. Dalam rangka memberi solusi bagi persoalan air hujan, lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar Kelurahan Meruya Selatan tersebut maka diusulkan program pengabdian berjudul “Implementasi Pembuatan Konstruksi Sumur Biopori Sebagai di Kelurahan Kembangan Meruya Selatan”.
Penyuluhan Terkait Bahan dan Peralatan Pembuatan Biopori kepada Masyarakat Kembangan Meruya Selatan Jef Frangklyn Sinulingga; Ernanda Dharmapribadi; Reni Karno Kinasih; Zel Citra; Yosie Malinda; Anom Wibisono; Paksi Dwiyanto Wibowo
Jurnal Pengabdian West Science Vol 3 No 05 (2024): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v3i05.1162

Abstract

Pertumbuhan kota Jakarta yang pesat dan pembangunan bangunan gedung meningkat, maka resapan air hujan menjadi berkurang. Pada musim hujan, banjir terjadi dalam jumlah besar, dan pada musim kemarau, kekeringan terjadi karena kurangnya air di tanah. Dengan teknologi pembuatan lubang resapan biopori jumlah kapasitas atau volume air yang meresap akan meningkat. Kegiatan pengabdian masyarakat itu menjadi ajang untuk mendorong inovasi dan pembelajaran berkelanjutan. Melestarikan air tanah dengan membuat biopori di rumah-rumah sebagai drainase vertikal Meruya Selatan. Pengabdian masyarakat merupakan upaya mewujudkan perubahan positif bagi lingkungan dan pembuatan biopori merupakan sebuah inovasi ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi tantangan lingkungan sekitar.
Penyuluhan tentang Bahan Bangunan yang Berkualitas untuk Rumah Aman Gempa Zel Citra; Yosie Malinda; Anom Wibisono; Paksi Dwiyanto Wibowo; Risma Apdeni
Jurnal Pengabdian West Science Vol 3 No 12 (2024): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v3i12.1825

Abstract

Indonesia merupakan wilayah yang sangat berpotensi terkena gempa bumi. Karena posisinya yang diapit lempeng Eurasia, Indo Australia dan Pasifik. Kondisi wilayah Indonesia masuk ke dalam kategori wilayah yang sangat rawan bencana gempa bumi. Oleh sebab itu, pemerintah melalui menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengingatkan supaya tercipatanya rumah dengan konstruksi ramah gempa bagi masyarakat dengan menggunakan bahan konstruksi atau material bangunan dengan kualitas yang baik serta harga terjangkau bagi masyarakat untuk pembuatan struktur bangunan seperti pondasi, sloof, kolom, balok, dinding, serta atap bangunan. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat di SMK Negeri 4 Tangerang, peserta terutama siswa sudah mampu untuk memahami dan menjelaskan bahan bangunan yang baik dan berkualitas bangunan untuk konstruksi rumah yang aman terhadap gempa. Bahan bangunan yang dipergunakan seperti pasir, batu, bata, semen, besi, kayu, dan air.
Implementasi Pemasangan Geotextile Non Woven untuk Biopori Resapan Air Hujan di Kembangan Utara Yosie Malinda; Zel Citra; Paksi Dwiyanto Wibowo; Anom Wibisono
Jurnal Pengabdian West Science Vol 4 No 01 (2025): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v4i01.1853

Abstract

Sistem drainase yang buruk merupakan suatu masalah sehingga genangan air sering muncul terutama di kota-kota yang padat penduduk. Sebagai civitas akademis yang memiliki tanggung jawab moral untuk menangani dan memecahkan masalah-masalah tersebut dengan menggunakan IPTEK. Salah satunya yaitu membangun sumur resapan. Sumur resapan digunakan untuk meresapkan air permukaan jika terjadi hujan atau genangan masuk ke dalam tanah. Saat ini, salah satu teknologi resapan yaitu modular tank tau geotextile non-woven yang dibuat dari polimer berbahan dasar polypropylene. Pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020 dan Sabtu tanggal 29 Januari 2020, pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan pengenalan geotextile non-woven dan praktik pemasangannya telah dilakukan di lima lokasi seperti Kantor Kelurahan Kembangan Utara, RT 01 RW 01 Kelurahan Kembangan Utara, RT 01 RW 02 Kelurahan Kembangan Utara, RT 01 RW 03 Kelurahan Kembangan Utara, dan RPTRA Kelurahan Kembangan Utara.
INTEGRASI LEAN CONSTRUCTION DAN MANAJEMEN RISIKO BERBASIS JAVA PROGRAMMING GUNA OPTIMASI BIAYA KONSTRUKSI PRECAST Zel Citra; Paksi Dwiyanto Wibowo; Yosie Malinda; Anom Wibisono; Reza Ferial Ashadi; Suci Putri Elza; Risma Apdeni
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 13, Nomor 1, April Tahun 2025
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v13i1.4336

Abstract

Proyek konstruksi pembangunan Hotel & Resort di Samosir adanya potensi terjadinya keterlambatan pekerjaan. Oleh karena itu diperlukan satu inovasi dalam upaya peningkatan kinerja biaya melalui integrasi metode Lean Construction dan manajemen risiko berbasis  Java Programming pada proses forecasting untuk optimasi kinerja biaya proyek konstruksi bangunan precast. Lean Construction merupakan metode yang bertujuan untuk simulasi peningkatan value atau nilai tambah produksi serta mengurangi biaya operasi (waste). Sedangkan manajemen risiko merupakan tata kelola untuk menentukan rencana tindak lanjut atas beberapa kejadian yang memiliki dampak pada kelangsungan suatu proyek. Dalam hal ini integrasi atas dua metode tersebut akan dibuat dalam sebuah program pemodelan berbasis Java Programming. Hasil dari simulasi integrasi metode Lean Construction dan manajemen risiko, dimana besarnya biaya risiko sebelum dioptimasi yaitu Rp 14,753milyar. Selanjutnya dari hasil analisis optimasi dengan Lean Construction dan manajemen risiko berbasis aplikasi Java Programming,maka hasilnya adalah biaya risiko turun sebesar 51% menjadi Rp 7,230milyar.