BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH
Vol 5, No 1 (2022)

Gerakan Emansipasi Perempuan dalam Bidang Pendidikan di Jawa Barat Pada Awal Abad Kedua Puluh

Andrea Dinurul Aeni (Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Indonesia)
Miftahul Habib Fachrurozi (Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Indonesia)



Article Info

Publish Date
11 Aug 2022

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan gerakan emansipasi perempuan di Jawa Barat serta peranan tokoh-tokoh yang menonjol dalam gerakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan emansipasi perempuan dalam bidang pendidikan di Jawa Barat (1904-1948) dilatarbelakangi oleh adanya politik etis, dan keadaan kaum perempuan di abad ke-19 yang mengkhawatirkan. Selain itu kaum perempuan sering dianggap lemah dan tidak bisa melakukan pekerjaan seperti halnya kaum pria. Ketidakadilan inilah yang membuat tokoh-tokoh perempuan berjuang mati-matian untuk memperjuangkan kesetaraan harkat perempuan dengan laki-laki, serta kebebasan untuk memilih dan mengelola kehidupannya, terutama dalam hal pendidikan. Muncullah gerakan emansipasi perempuan yang dianggap sebagai momentum untuk memperjuangkan hak mereka. Tokoh yang memelopori gerakan emansipasi perempuan dalam bidang pendidikan di Jawa Barat salah satunya Dewi Sartika dan Raden Ayu Lasminingrat. Dewi Sartika yang berjuang untuk memberikan pendidikan yang layak bagi kaum perempuan dengan mendirikan Sakola Istri di Bandung pada tahun 1904. Perjuangan yang tidak mudah bagi Dewi Sartika dalam mendirikan sekolah Istri. Perjuangan Dewi Sartika di ikuti oleh Raden Ayu Lasminingrat di Garut untuk mendobrak pandangan masyarakat yang beranggapan bahwa seorang perempuan tidak perlu mendapatkan pendidikan membuahkan hasil yang bagus.Kata Kunci: Emansipasi Perempuan, Pendidikan, Jawa Barat, Dewi Sartika, Raden Ayu LasminingratAbstractThis study aims to reveal the women's emancipation movement in West Java and the role of prominent figures in the movement. This study uses historical research methods according to Kuntowijoyo. The results of this study indicate that the women's emancipation movement in the field of education in West Java (1904-1948) was motivated by ethical politics and the worrying condition of women in the 19th century. In addition, women are often considered weak and unable to do work as well as men. It is this injustice that makes female figures fight desperately to fight for the equality of women's dignity with men, as well as the freedom to choose and manage their lives, especially in terms of education. The women's emancipation movement emerged which was considered a momentum to fight for their rights. The figures who pioneered the women's emancipation movement in the field of education in West Java were Dewi Sartika and Raden Ayu Lasminingrat. Dewi Sartika struggled to provide a proper education for women by establishing a Sakola Istri in Bandung in 1904. Dewi Sartika's struggle was not easy in establishing a Wife school. Dewi Sartika's struggle was followed by Raden Ayu Lasminingrat in Garut to break society's view that women do not need to get an education and produce good results.Keywords:  Women Emancipation, Education, West Java, Dewi Sartika, Raden Ayu Lasminingrat 

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

bihari

Publisher

Subject

Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Jurnal ini fokus pada hasil penelitian dan non penelitian berupa gagasan konseptual di bidang pendidikan sejarah dan ilmu ...