Keracunan pangan sering terjadi pada makanan siap saji seperti di sekolah, pesantren, dan catering, oleh karena itu pengawasan faktor risiko pangan harus dilaksanakan. Pengawasan kesehatan lingkungan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) masih jauh dari target yang ditetapkan sebesar 66,34%. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk menganalisis pengawasan kesehatan lingkungan meliputi tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang terdaftar di e monev dan pencapaian kegiatan pembinaan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP). Jenis pengabdian masyarakat ini yaitu deskriptif kuantitatif. Responden adalah pemilik usaha dan penjamah makanan. Jumlah responden sebanyak 11 TPP belum terdaftar di e monev HSP terdiri atas gerai pangan jajanan dan gerai pangan jajanan keliling. Metode pengumpulan data dengan observasi lapangan dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariat yaitu distribusi frekwensi, metode analisis USG dan metode 5W+1H. Capaian pembinaan TPP belum mencapai target belum di IKL sebesar 37.93% dan TPP memenuhi syarat 0%. Hasil penilaian risiko TPP dan IKL pangan berada pada tingkat risiko sedang dan tinggi sehingga perlu ada tindak lanjut pengawasan dengan frekuensi 6 bulan sekali untuk risiko tinggi dan 1 tahun sekali untuk risiko sedang. Perlu dilakukan edukasi terhadap penjamah dan pemilik TPP tentang aspek kesehatan dan keamanan pangan.
Copyrights © 2022