Prestasi siswa pada pembelajaran Matematika materi “Peluang Komplemen Suatu Kejadian” rendah pada skor rata-rata 65.00 dengan ketuntasan klasikal 68.00%. Hal ini mendasari pelaksanaan dan menganalisis dampak penerapan metode diskusi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Peluang Komplemen Suatu Kejadian semester II kelas XII MIPA-1 SMAN 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2020/2021. Subyek perbaikan adalah siswa-siswi kelas XII MIPA-1 SMAN 4 Kota Bima yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 15 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Perbaikan dilaksanakan dalam bentuk siklus perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, analisis dan refleksi. Siklus 1 menunjukkan hasil pos tes rata-rata 68.44 (+3.44), dan hasil ini belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yakni rata-rata ≥72.00. Dan persentase ketuntasan siklus 1 berada pada skor 71.00% (+3.00), dimana persentase ini masih dibawah indikator keberhasilan yakni ≥80.00%. Dari sisi prestasi belajar siklus 1 belum berhasil. Sementara pada kinerja guru, skor kemampuan guru dalam perencanaan siklus 1 adalah ≥88.50 (+0.50), dan untuk pelaksanaan pada skor ≥86.00. Meskipun nilai ini mengalami penngkatan dibanding sebelum diadakan perbaikan (+1.00), akan tetapi masih terdapat aspek-aspek belum terpenuhi. Dengan demikian dari sisi kinerja guru, siklus 1 belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yakni untuk perencanaan pembelajaran ≥89.00 dan untuk pelaksanaan pembelajaran ≥88.00. Maka, penelitian dilanjutkan ke siklus 2 dengan modifikasi sesuai dengan hasil refleksi siklus 1. Hasil pos tes siklus 2 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa rata-rata 75.00 (+6.56), dengan persentase ketuntasan 82. 00% (+11.00). Prestasi belajar dan persentase ketuntasan ini telah memenuhi indikator keberhasilan. Dengan demikian, siklus 2 telah berhasil mencapai indikator yang ditetapkan yakni rata-rata ≥72.00 dan persentase ketuntasan ≥80.00%. Dari sisi prestasi belajar, siklus 2 telah berhasil. Dari segi kinerja guru, skor kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran meningkat ke angka ≥90.00 (+1.50), dan untuk pelaksanaan pembelajaran berada pada skor ≥89.00 (+3.00). Dengan perbaikan proses pembelajaran berhasil memenuhi indikator kinerja guru yang ditetapkan. Peningkatkan prestasi belajar siswa disebabkan oleh peningkatan aktivitas, interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan metode diskusi yang dilaksanakan guru, sesuai dengan nilai kinerja guru. Dengan demikian pelaksanaan perbaikan pembelajaran sampai siklus 2, karena telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan dan penelitian dianggap telah berhasil.
Copyrights © 2022