Penelitian ini bertujuan mengungkap penggambaran manusia, ritual pesugihan, serta motif ekonomi dan politik dalam cerpen “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” karya Kuntowijoyo. Penelitian stilistika ini bersifat deskriptif kualitatif interpretatif. Data penelitian ini diperoleh dengan teknik simak-catat dan studi pustaka terhadap teks-teks sosial dan kultural. Analisis data dilakukan dengan pembacaan hermeneutik. Hasil penelitian menemukan adanya beragam gaya bahasa, yaitu personifikasi, metonimia, epitet, simile, tautotes, epizeuksis, pleonasme, perifrasis, hipalase, paradoks, apostrof, hiperbola, polisindeton, dan asindeton. Ekonomi dan politik sebagai motif ritual digambarkan dengan simbolisme, oksimoron, epizeuksis, dan metafora. Melalui gaya bahasa, tokoh utama digambarkan sebagai manusia desa yang hidup di perdesaan. Lingkungan desa digambarkan secara partikular dan panoramik pada suasana malam yang dingin. Pelaksanaan ritual perjalanan menuju kuburan, penyebaran beras kuning, penggalian kuburan, dan semadi di hutan. Namun, ritual tersebut gagal karena kehadiran ajing-anjing. Ritual pesugihan dilakukan karena motif ekonomi, yaitu kemiskinan, harga diri, dan martabat, serta motif politik, yaitu resistansi terhadap dominasi kota, relasi patron-klien, dan relasi kuasa. Dalam penggambaran itulah pengarang memakai berbagai gaya bahasa untuk merepresentasikan keindahan bentuk dan memaknai isi.
Copyrights © 2022