Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah  bagaimana respon pasangan usia subur (PUS) terhadap program keluarga berencana (KB)  di Desa Mantobua Kecamatan  Lohia  Kabupaten Muna dan apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan  program Keluarga Berencana (KB) di Desa Mantobua  Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  respon pasangan usia subur (PUS)  terhadap program keluarga berencana (KB) di Desa Mantobua Kecamatan Lohia Kabupaten Muna dan untuk mengetahui apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program keluarga berencana (KB) di Desa Mantobua Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mantobua Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Sumber data penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, data primer yaitu data melalui kegiatan observasi dan wawancara guna menjawab permasalahan penelitian dan data sekunder yaitu data yang berupa catatan-catatan dan keadaan geografis. Untuk teknik pengambilan data digunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif yaitu data disajikan dengan menjelaskan dan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya yang terjadi di lokasi. Penelitian menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa respon pasangan usia subur (PUS) terhadap program keluarga berencana (KB) terbagi menjadi dua yaitu menerima program keluarga berencana (KB), dan menolak program keluarga berencana (KB). Berdasarkan hasil penelitian dilapangan bahwa lebih banyak pasangan usia subur (PUS) menolak adanya program KB dibandingkan yang menerima. Sedangkan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program keluarga berencana (KB) yaitu pengetahuan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, tingkat ekonomi masyarakat dan usia. Jika dilihat dari pengetahuan masyarakat yang dimiliki oleh pasangan usia subur (PUS) yaitu masih rendah, dari segi pendidikan yaitu masih kurangnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pasangan usia subur (PUS) dan masih ada pasangan usia subur hanya tamatan sekolah dasar, dari segi ekonominya yaitu pendapatan yang di peroleh masih sangat rendah, dan dari segi usia yaitu banyaknya pasangan usia subur (PUS) yang berusia mudah sehingga tidak mau mengikuti program KB karena takut dengan efek samping dari penggunaan program keluarga berencana (KB).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022