Abstrak: Peran perempuan dalam Syiâar Islam di Indonesia berlangsung dinamis. Dinamika ini terjadi karena konstruksi sosial, budaya dan politik yang berkelindan dengan nilai-nilai agama. Sifat akomodatif agama-agama baru yang masuk ke nusantara, dikalahkan oleh karakter budaya yang dominatif. Konstruksi kultural memposisikan peran perempuan sebagai pendamping laki-laki, yang kemudian menempatkan perempuan dalam posisi sub-ordinatif. Konstruksi kultural ini berkaiterat dengan keyakinan agama (Islam) yang meletakkan perempuan sebagai âmakmumâ kaum laki-laki. Sifat dominatif kaum laki-laki atas peran kesejarahan mereka dalam Syiâar-syiar Islam dijustifikasi dengan  maskulinitas penulisan sejarah. Karena itu, peran perempuan dalam syiâar Islam di Indonesia dilupakan dan dinegasikan. Ironisnya, mindset maskulinitas ini juga merasuk dalam alam fikiran, sikap dan penerimaan kaum perempuan di Indonesia atas peran perempuan dalam syiâar Islam. Dialektika peran perempuan dalam syiar Islam di Indonesia, pada akhirnya menempatkan perempuan dalam posisi yang dikalahkan dan dilupakan, baik dalam historigrafi maupun ingatan kolektif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013