Globalisasi membuat budaya asing bebas masuk dan mulai mengikis eksistensi budaya lokal yang sarat akan filosofi dan makna. Bisa dilihat dari beberapa hal diantaranya ialah adanya perubahan gaya hidup, munculnya fenomena bahwa anak-anak dan orang tua saat ini kurang mengetahui sejarah dan berbagai peristiwa-peristiwa masa lampau yang penting dan bermakna, lunturnya sikap saling menghormati, tepo seliro, gotong royong, dan suka bermusyawarah. Kebudayaan bangsa merupakan dasar perkembangan identitas suatu bangsa, sehingga perlu adanya pembinaan dan pengenalan budaya bangsa kepada generasi muda, mulai dari anak usia dini. Agar eksistensi budaya, khususnya budaya lokal tetap kokoh, maka diperlukan upaya pelestarian budaya lokal dengan pembinaan dan pengenalan budaya bangsa kepada generasi muda melalui pendidikan termasuk melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penelitian ini dilakukan di Raudhatul Athfal (RA) Hidayatut Tholibin Desa Purwokerto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati yang sudah melaksanakan pembelajaran berbasis budaya lokal yang diintegrasikan dalam tema pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mana aktivitas dalam melakukan analisis data kualitatif ini dilakukan secara interaktif yang berlangsung secara terus-menerus hingga tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Hasil penelitian ini adalah implementasi pembelajaran berbasis budaya lokal pada anak usia dini di RA Hidayatut Tholibin dilaksanakan melalui tahapan identifikasi budaya lokal, merancang program pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasi. Faktor pendukung implementasi pembelajaran berbasisi budaya lokal antara lain adalah managemen sekola yang berjalan dengan baik, terdapat media pembelajaran yang mencukupi dan relevan dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, adanya dukungan dan keterlibatan orang tua, danya dukungan dan keterlibatan instansi terkait. Faktor penghambatnya ialah perkembangan sosial emosional peserta didik yang beragam
Copyrights © 2022