Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kompetensi sosial pendidik dalam menerapkan komunikasi persuasif di POS PAUD Harapan Bunda Purwosari Pasuruan. Program komunikasi persuasif di PAUD Harapan Bunda Purwosari dapat dilihat dari Salah satu Visi Misi di lembaga ini yaitu kebijakan inklusif, pembelajaran inklusif, dan budaya inklusif. Dengan harapan agar anak-anak memiliki budaya inklusif, menghargai temannya, tidak mendiskriminasi dalam pembelajaran dan menganggap semua sama. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan melakukan analisis data dengan empat tahapan yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap display data, serta melakukan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga orang pendidik di POS PAUD Harapan Bunda memiliki kompetensi sosial yang baik yang terwujud dalam keberhasilan komunikasi dengan para peserta didik maupun dengan lingkungan sekitar. Dampak dari banyak bersosial dengan masyarakat maka kemampuan komunikasi persuasif bisa berjalan dengan baik, sehingga kompetensi sosial guru terhadap kemampuan berkomunikasi bagus dalam proses pembelajaran. Anak sudah dapat menerapkan beberapa indikator diantaranya: a) hubungan dengan teman sebaya b) manajemen diri, yang mana anak sudah dapat mengatur dirinya agar tidak emosi c) kemampuan akademis, dalam pembelajaran pun akademin anak juga bagus, anak dengan keterbatasan fisik dapat menyamai anak legular, d) kepatuhan anak dapat mematuhi aturan dan tata tertip yang ada di sekolah, e) perilaku assertif anak di PAUD Harapan Bunda Purwosari dapat mengekspresikan dirinya di depan temannya tanpa adanya rasa malu. Sebagai bukti kompetensi sosial pendidik mempengaruhi penerapan komunikasi persuasif dalam proses pembelajaran adalah para pendidik telah memenuhi indikator kompetensi sosial.
Copyrights © 2022