Latar Belakang: Manfaat pemberian ASI ekslusif sudah dibuktikan memberi pengaruh baik terhadap tumbuh kembang anak. Akan tetapi, cakupan pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Kepulauan Anambas sangat rendah (21,4%), dan cenderung menurun setiap tahunnya. Salah satu yang diidentifikasi sebagai penyebab masalah ini adalah masih adanya tradisi turun temurun yang menghambat keberhasilan pemberian ASI eksklusif, antara lain tradisi memberikan madu pada bayi baru lahir, berpantang makan saat nifas, dan memberikan bayi ASI campur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tradisi keluarga dengan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Kepulauan Anambas. Metode: Penelitian menggunakan desain potong lintang. Subjek penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 7-12 bulan di wilayah Puskesmas Siantan Tengah, Palmatak, Kute Siantan, dan Siantan Utara Kabupaten Kepulauan Anambas. Sampel terpilih pada penelitian ini berjumlah 110 ibu. Hasil: Hasil penelitian mendapatkan hanya 32,7% ibu yang memberikan ASI eksklusif dan lebih separuh ibu (58,2%) memiliki tradisi keluarga yang menghambat pemberian ASI eksklusif. Ada hubungan antara tradisi keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Ibu yang memiliki tradisi dalam keluarga berpeluang gagal memberikan ASI eksklusif 21 kali daripada ibu yang tidak memiliki tradisi keluarga setelah dikontrol paritas dan dukungan keluarga. Kesimpulan: Cakupan Pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Kepulauan Anambas masih rendah. Faktor tradisi keluarga yang menghambat keberhasilan pemberian ASI eksklusif masih kuat dijalankan. Intervensi yang tepat dan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi able tradisi yang tidak mendukung dalam pemberian ASI eksklusif.
Copyrights © 2022