Dwi Yuliani
Dinas Kesehatan Kabupaten Anambas

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tradisi Keluarga Sebagai Faktor Penghambat ASI Eksklusif di Kabupaten Kepulauan Anambas: Family Tradition as An Inhibitory Factor for Exclusive Breastfeeding in the Anambas Islands Dwi Yuliani; Mery Ramadani; Dien Gusta Anggraini Nursal
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 9: SEPTEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i9.2621

Abstract

Latar Belakang: Manfaat pemberian ASI ekslusif sudah dibuktikan memberi pengaruh baik terhadap tumbuh kembang anak. Akan tetapi, cakupan pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Kepulauan Anambas sangat rendah (21,4%), dan cenderung menurun setiap tahunnya. Salah satu yang diidentifikasi sebagai penyebab masalah ini adalah masih adanya tradisi turun temurun yang menghambat keberhasilan pemberian ASI eksklusif, antara lain tradisi memberikan madu pada bayi baru lahir, berpantang makan saat nifas, dan memberikan bayi ASI campur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tradisi keluarga dengan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Kepulauan Anambas. Metode: Penelitian menggunakan desain potong lintang. Subjek penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 7-12 bulan di wilayah Puskesmas Siantan Tengah, Palmatak, Kute Siantan, dan Siantan Utara Kabupaten Kepulauan Anambas. Sampel terpilih pada penelitian ini berjumlah 110 ibu. Hasil: Hasil penelitian mendapatkan hanya 32,7% ibu yang memberikan ASI eksklusif dan lebih separuh ibu (58,2%) memiliki tradisi keluarga yang menghambat pemberian ASI eksklusif. Ada hubungan antara tradisi keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Ibu yang memiliki tradisi dalam keluarga berpeluang gagal memberikan ASI eksklusif 21 kali daripada ibu yang tidak memiliki tradisi keluarga setelah dikontrol paritas dan dukungan keluarga. Kesimpulan: Cakupan Pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Kepulauan Anambas masih rendah. Faktor tradisi keluarga yang menghambat keberhasilan pemberian ASI eksklusif masih kuat dijalankan. Intervensi yang tepat dan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi able tradisi yang tidak mendukung dalam pemberian ASI eksklusif.