Keterampilan berpikir kritis merupakan satu diantara keterampilan tingkat tinggi yang dibutuhkan pada abad 21, untuk itu diperlukan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pembelajaran yang dilakukan di SMKN 1 Pacet pada materi pengemasan di kelas X APHP belum pernah menggunakan pembelajaran berbasis HOTS, dan penilaian yang dilakukan masih menggunakan level kognitif berpikir tingkat rendah. Oleh karena itu, dilakukan implementasi pembelajaran berbasis HOTS berdasarkan Brookhart yang mencakup transfer, berpikir kritis dan pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran berbasis HOTS dan kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah menggunakan pembelajaran berbasis HOTS. Level Kognitif taksonomi bloom yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis yaitu menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6). Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan masing-masing siklus satu kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran pada siklus I dan siklus II setiap tahapan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari hasil Post-Test pada indikator menganalisis berada pada kategori “sedang”, indikator mengevaluasi pada kategori “sedang”, indikator mencipta pada kategori “sangat tinggi”. N-gain score untuk siklus I adalah sebesar 0,4835 termasuk dalam kategori sedang. N-gain score untuk siklus II adalah sebesar 0,5978 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sesudah pembelajaran, sehingga dapat membuktikan keefektifan pembelajaran berbasis HOTS yang digunakan dalam penelitian.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022