Proses menua usia lanjut ditandai menurunnya hampir seluruh fungsi fisik dan psikososial. Salah satunya adalah menurunnya daya ingat, dan berkurangnya kemampuan otak untuk membedakan stimulus atau rasangan yang datang. Penurunan fungsi tersebut menimbulkan kondisi emosi lansia menjadi tidak stabil, karena lansia membutuhkan adaptasi dari proses berubah yang dirasakannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Basic Dance Movement Therapy pada perkembangan aspek emosional lansia. Penulisan artikel ilmiah ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode deskriptif. Klien dalam kasus ini adalah 18 orang lansia sehat yang siap untuk adapatasi dengan perubahan yang terjadi pada dirinya. Alat ukur menggunakan Emotional Competence Inventory (ECI). Hasil pengukuran kompetensi emosional pada lansia sebelum diberikan terapi basic dance movement theraphy terdapat 9 lansia tingkatan tinggi, 8 lansia tangkat sedang dan 1 lansia tingkat rendah. Setelah diberikan terapi, seluruh lansia memiliki kompetensi emosionla tingkat tinggi. Bila dilihat dari rata-rata score sebelum terapi adalah 104,28, sedangkan setelah diberikan terapi basic dance movement theraphy menunjukkan nilai rata-rata 111,72. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata setelah diberikan terapi lebih besar dari sebelum diberikan basic dance movement theraphy, sehingga disimpulkan adanya kenaikan score emosional competence pada lansia setelah diberikan terapi.
Copyrights © 2022