Apoteker sebagai fasilitator dalam praktik swamedikasi, harus memiliki kompetensi terhadap pemilihan obat, dan pemberian informasi obat yang sesuai dengan kondisi nyeri pasien untuk mencapai tujuan terapi yang diinginkan dan mengurangi kesalahan penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh edukasi oleh apoteker pada pasien swamedikasi nyeri terhadap hasil terapi dan kepuasan terapi.Penelitian menggunakan rancangan eksperimental posttest control group. Data diperoleh dari kuesioner Visual Analogue Scale (VAS) dan Treatment Satisfaction Questionnaire for Medication (TSQM) untuk menilai hasil terapi dan kepuasan terapi pasien swamedikasi nyeri di salah satu apotek di Yogyakarta periode Agustus 2021. Edukasi yang diberikan berupa edukasi terkait obat oleh Apoteker. Analisis data univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik responden. Analisis perbandingan hasil terapi dan kepuasan terapi menggunakan uji Chi-Square.Jumlah sampel yang digunakan yaitu masing-masing 20 responden untuk kelompok edukasi dan kontrol. Responden penelitian ini rata-rata berusia < 60 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Nyeri yang paling banyak dirasakan adalah nyeri otot. Analisis hasil terapi berdasarkan tercapainya penurunan nilai VAS sebelum dan sesudah pemberian edukasi, menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok edukasi dan kontrol (p=0,044). Analisis kepuasan terapi TSQM dilakukan dengan membandingkan kelompok edukasi dan kontrol. Analisis perbandingan kepuasan terapi berbeda bermakna pada domain kenyamanan terapi (p=0,047). Edukasi yang diberikan apoteker secara bermakna meningkatkan hasil terapi dan kepuasan terapi domain kenyamanan terapi, namun tidak meningkatkan kepuasan terapi domain efektivitas terapi dan kepuasan global
Copyrights © 2022