Ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem penting di wilayah pesisir memiliki peran yang sangat besar mulai dari sebagai penyeimbang ekosistem pesisir, penyerap karbon terbesar, sumber unsur hara, area siklus hidup komunitas perikanan hingga sebagai tempat wisata. Peran serta fungsi ekosistem mangrove yang sangat penting ini menuntut kita untuk memiliki suatu bentuk pengelolaan agar tercipta kondisi ekosistem mangrove yang lestari dan berkelanjutan. Salah satu bentuk pengelolaan ekosistem mangrove adalah pengelolaan berbasis kawasan konservasi. Konservasi dapat menjadi suatu alat pengelolaan melalui suatu bentuk pengalokasian wilayah sesuai dengan peran dan kondisi ekosistem, baik di area kawasan yang dilindungi maupun area penyangga. Ketepatan pada pengalokasian pada zonasi kawasan konservasi menjadi penting agar terjadi harmonisasi serta penyelarasan berbagai kondisi ekologi ekonomi dan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesesuaian ekosistem mangrove di wilayah penyangga TPK Kendawangan sebagai kawasan konservasi perairan untuk pengalokasian wilayah yang dilindungi secara tepat dan berkelanjutan. Pulau Cempedak, Pulau Bawal dan Selat Bilik sebagai wilayah penyangga menunjukkan status kesesuaian yang berbeda. Pulau Cempedak dan Pulau Bawal menunjukkan kondisi tidak sesuai dengan Selat Bilik menunjukkan kondisi sesuai untuk dijadikan kawasan konservasi ekosistem mangrove. Hal ini menunjukkan bahwa batas alokasi yang tidak dijadikan kawasan konservasi ditetapkan pada wilayah perairan kendawangan sudah tepat.
Copyrights © 2022