Pulau Mahumu yang terletak pada koordinat 3 24’11,970” LU dan 125 34’ 2,382” BT (KKP, 2012). Pulau Mahumu merupakan salah satu pulau yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jarak tempuh dari ibukota Kecamatan Tamako yaitu 8 km dan jarak tempuh dari ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu 53 km, dengan menggunakan perahu motor. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai Petani yaitu sebesar 53,14 % dan kemudian diikuti oleh nelayan sebesar 40 %. Kondisi sosial budaya di Kampung Mahumu yaitu masyarakat memiliki tingkat solidaritas yang tinggi, serta sifat kekeluargaan dan gotong royong yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai – nilai kearifan lokal di Pulau Mahumu dalam kaitannya dengan pengelolaan wilayah pesisir di Pulau Mahumu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengamatan (observasi), wawancara mendalam (indepth interview) serta studi kepustakaan. Pengamatan yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati situasi dan kondisi lingkungan serta perilaku masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Pulau Mahumu mempunyai rasa solidaritas dan kekeluargaan yang tinggi. Kearifan lokal di Pulau Mahumu seperti menoma, tidak boleh memotong pohon bakau, serta gotong royong membangun rumah. Kearifan lokal tersebut menjaga keberlangsungan hidup di pulau kecil dan keberlanjutan sumber daya laut dan perikanan. Kearifan lokal yang ada di Pulau Mahumu merupakan daya tarik tersendiri dalam pengembangan wisata bahari pada Klaster Teluk Dagho. Mahumu Island is located at the coordinates of 3° 24'11.970" North Latitude and 125° 34' 2.382" East Longitude (KKP, 2012). Mahumu Island is one of the islands included in the administrative area of Tamako District, Sangihe Islands Regency. The distance from the capital of Tamako District is 8 km and the distance from the capital of Sangihe Islands Regency is 53 km, by using a motor boat. Most of the population work as farmers, which is 53.14% and then followed by fishermen by 40%. The socio-cultural conditions in Mahumu Village are that the community has a high level of solidarity, as well as a high level of kinship and mutual cooperation. This study aims to describe the values of local wisdom on Mahumu Island in relation to the management of coastal areas on Mahumu Island. The method used in this research is observation (observation), in-depth interview (in-depth interview) and literature study. Observation is a technique of collecting data by observing environmental situations and conditions as well as community behavior. The results showed that the people on Mahumu Island had a high sense of solidarity and kinship. Local wisdom on Mahumu Island, such as menoma, is not allowed to cut mangrove trees, and mutual cooperation in building houses. This local wisdom maintains the survival of small islands and the sustainability of marine and fishery resources. The local wisdom that exists on Mahumu Island is the main attraction in the development of marine tourism in the Dagho Bay Cluster.
Copyrights © 2022