Pulau Matutuang mempunyai hamparan terumbu karang seluas 2 ha, padang lamun seluas 1,5 ha pada zona pasang surut, serta hamparan pasir putih seluas 250 meter. Hasil tangkapan nelayan biasanya langsung dijual ke pasar atau nelayan yang berasal dari negara tetangga Filipina yang mempunyai modal yang besar dan teknologi pengolahan hasil perikanan yang jauh lebih memadai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika pendapatan nelayan di Pulau Matutuang yang membawa hasil tangkapan mereka ke Pulau Sangihe besar ataupun yang dijual kepada nelayan dari negara tetangga Filipina. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara dan observasi pada nelayan di Pulau Matutuang Kecamatan Kepulauan Marore Kabupaten Kepulauan Sangihe. Analisa data secara deskriptif kualitatif disebut pula dengan kuasi kualitatif atau desain kualitatif semu. Besarnya pendapatan nelayan dihitung dengan menggunakan persamaan dimana = keuntungan/ Profit, = Total pendapatan/ Total revenue, = Total biaya/ Total Cost.Besarnya pendapatan nelayan per bulan berkisar pada Rp 4.320.000,- Rp 14.400.000,-. Alat tangkap yang banyak digunakan yaitu hand line dan long line, dengan hasil tangkapan yaitu ikan Kurisi (Sahamia) dan ikan demersal lainnya. Faktor yang mempengaruhi dinamika pendapatan nelayan di Pulau Matutuang yaitu faktor cuaca. Pekerjaan sampingan yang dilakukan nelayan saat cuaca buruk adalah dengan berkebun, menanam ubi, pisang, kelapa, dan cengkeh. Matutuang Island has a stretch of coral reefs covering an area of 2 ha, seagrass beds covering an area of 1.5 ha in the tidal zone, and a stretch of white sand covering an area of 250 meters. The catches of fishermen are usually sold directly to the market or fishermen from neighboring country Philippines who have large capital and more adequate processing technology for fishery products. This study aims to look at the dynamics of fishermen’s income on Matutuang Island who bring their catch to Sangihe Island or sold to Filipino fishermen. Data collection was carried out by collecting data directly through interviews and observations of fishermen on Matutuang Island, Marore Islands District, Sangihe Islands Regency. Descriptive qualitative data analysis is also called quasi-qualitative or quasi-qualitative design. The amount of fisherman's income is calculated using the equation =TR-TC, where = profit/profit, TR = total income/total revenue, TC = total cost/total cost. 14,400,000,-. Most fishing gear used are hand line and long line, with the catch being Kurisi fish (Sahamia) and other demersal fish. The factor that influences the dynamics of fishermen's income on Matutuang Island is the weather factor. The side jobs that fishermen do when the weather is bad are gardening, planting sweet potatoes, bananas, coconuts, and cloves.
Copyrights © 2022