<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk campur kode bahasa Simalungun terhadap bahasa indonesia. Masalah yang diteliti adalah bagaimana terjadinya bentuk campur kode di desa ujung seribu. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik simak, rekaman dan foto. Metode pengkajian data adalah metode padan yang dilanjutkan dengan teknik dasar Pilih Unsur Penentu dan teknik lanjutannya yaitu teknik hubung banding menyamakan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teori Kedwibahasaan dan Campur Kode. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk campur kode yang ditemukan di desa ujung seribu tersebut berupa kata dan frasa. Jenis campur kode yang terjadi merupakan campur kode ke dalam (inner code-mixing), berupa bahasa daerah yaitu Bahasa Batak Simalungun yang menyisip pada bahasa pertama yaitu bahasa Indonesia. Penyebab terjadinya campur kode bahasa simalungun terhadap bahasa Indonesia di desa ujung seribu dikarenakkan adanya penutur, lawan tutur, situasi dan kebiasaan menggunakan bahasa simalungun dalam kegiatan sehari-hari hal ini dapat terjadi karena penguasaan bahasa kedua oleh penutur atau bahkan kebisaan.]]>
Copyrights © 2022
