Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan perilaku penghuni pondokan perempuan dan laki-laki terhadap sampah. Berdasarkan teori behaviorisme, perilaku peduli pada sampah terbentuk karena adanya kondisioning (pembiasaan) dari keluarga. Keberlangsungan perilaku karena adanya reward dan punishment. Ketika anak sudah berjauhan dengan keluarga (hidup di pondokan), maka perilaku anak lebih dipengaruhi teman daripada orangtua. Anak yang masih dekat dengan keluarga akan terus berperilaku peduli sampah. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan informasinya diperoleh melalui metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para penghuni pondokan khusus perempuan dan laki-laki sama saja dalam hal kebersihan. Mereka sama-sama kurang perhatikan kebersihan, terlalu bergantung pada pengelola pondokan karena merasa sudah membayar dan tidak terbiasa dengan urusan membersihkan kamarnya sendiri. Meskipun demikian perempuan lebih berani untuk berbeda dengan teman sebaya dibandingkan dengan laki-laki. Hal itu berarti bahwa norma kelompok lebih kuat mempengaruhi penghuni laki-laki daripada perempuan. Laki-laki cenderung lebih takut untuk berbeda dengan kelompoknya dibandingkan perempuan, terutama untuk hal-hal yang yang dipersepsikan feminin. Urusan membersihkan rumah dikategorikan sebagai urusan yang feminin. Agar para penghuni peduli pada kebersihan maka prinsip reward dan punishment perlu diterapkan dengankonsisten, termasuk prinsip monitoring.
Copyrights © 2019